Pertamina Perkuat Program Bank Sampah Berbasis Masyarakat

0
146

Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia 2025 yang mengusung tema “Ending Plastic Pollution”, Pertamina melalui Kilang Refinery Unit (RU) IV Cilacap memperkenalkan program Corporate Social Responsibility (CSR) bertajuk Bank Sampah Abhipraya. Program ini menjadi salah satu inisiatif berkelanjutan yang menyasar pengelolaan sampah berbasis masyarakat sebagai solusi atas persoalan lingkungan sekaligus peningkatan ekonomi lokal.

Bank Sampah Abhipraya merupakan program binaan Pertamina yang dikelola masyarakat Desa Kutawaru, Cilacap. Program ini mengajak warga untuk memilah, mengelola, dan memanfaatkan sampah rumah tangga—baik plastik maupun organik—menjadi produk bernilai seperti kompos, bahan bakar, hingga pot tanaman dari plastik daur ulang.

“Dengan fasilitas dan pelatihan dari Pertamina, kini masyarakat dapat mengelola sampah menjadi tabungan, bahan bakar, kompos, dan produk daur ulang. Ini membuka peluang ekonomi sekaligus memperbaiki kualitas lingkungan,” kata Cecep Supriyatna, Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina RU IV Cilacap.

Fasilitas yang disediakan dalam program ini mencakup mesin pencacah plastik, alat manual injection untuk pembuatan mini pot, serta komposter. Selain itu, warga juga mengembangkan budidaya maggot sebagai solusi pengolahan limbah organik dan sumber pakan ikan.

Salah satu tokoh masyarakat, Ahmad Sobri, yang kini menjadi penggerak Bank Sampah Abhipraya, membagikan pengalamannya. “Dulu sampah sering kami buang ke sungai atau dibakar. Sekarang masyarakat mulai memilah dan menyetorkan sampah secara rutin. Hasilnya bisa ditukar kebutuhan harian atau dicatat sebagai tabungan,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa program ini telah membawa perubahan signifikan dalam kesadaran warga dan mendorong praktik ekonomi sirkular, terutama di daerah dengan akses transportasi terbatas seperti Kutawaru.

Vice President CSR & SMEPP Management Pertamina, Rudi Ariffianto, menegaskan bahwa pengelolaan sampah dan pelestarian pesisir merupakan prioritas utama perusahaan dalam membangun masa depan yang berkelanjutan.

“Momentum Hari Lingkungan Hidup ini kami manfaatkan untuk memperkuat kolaborasi dengan masyarakat. Fokus kami bukan hanya pada penanganan limbah, tetapi juga pelestarian ekosistem pesisir,” ujarnya.

Masih dalam rangkaian peringatan HLH, Pertamina juga menggelar aksi penanaman simbolis 100 bibit mangrove di kawasan Ekowisata Mangrove Si Manja, Cilacap. Kegiatan ini menjadi bagian dari target jangka panjang untuk menanam 5.000 bibit mangrove di wilayah tersebut. Program konservasi mangrove ini dilakukan sebagai respon atas tingginya laju erosi, kemunduran garis pantai, serta rendahnya alternatif penghidupan bagi masyarakat pesisir.

Melalui unit pemberdayaan masyarakat yang terintegrasi dengan ekosistem mangrove dan potensi wisata, program ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan ekonomi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Pertamina menegaskan bahwa seluruh inisiatif ini sejalan dengan komitmen perusahaan dalam mendukung target Net Zero Emission 2060, serta penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi. Langkah ini sekaligus menjadi bagian dari kontribusi nyata Pertamina terhadap pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya dalam aspek lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here