Pertamina Dorong Bahan Bakar Pesawat (SAF) Berbasis Minyak Jelantah

0
139

PT Pertamina Patra Niaga memperkuat komitmennya dalam mendukung transisi energi di sektor penerbangan melalui pemanfaatan bahan bakar berkelanjutan atau Sustainable Aviation Fuel (SAF) yang diproduksi dari minyak jelantah (used cooking oil/UCO). Komitmen ini disampaikan dalam pertemuan lanjutan bersama perusahaan global Airbus pada ajang Indo Defence 2025 di Jakarta, Kamis (12/6/2025).

Vice President Aviation Fuel Business Pertamina Patra Niaga, Yosep Iswadi, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari langkah strategis perusahaan untuk membangun ekosistem SAF berbasis sumber daya domestik dan mendukung target dekarbonisasi sektor aviasi.

“Sebagai tindak lanjut dari nota kesepahaman dengan Airbus yang telah kami teken saat Bali International Airshow 2024, kami telah melakukan sertifikasi operasional sesuai standar ISCC Corsia. Ini adalah pijakan penting dalam membangun ekosistem SAF yang berkelanjutan di Indonesia,” ujar Yosep dalam keterangan resmi, Sabtu (14/6/2025).

Pertamina Patra Niaga menargetkan akan segera menyalurkan SAF kepada maskapai penerbangan komersial berjadwal. Produk SAF ini diolah dari kilang milik Pertamina Group dengan bahan baku utama berupa minyak jelantah, sehingga menjadi solusi nyata dalam pengurangan emisi karbon dari sektor penerbangan.

Dalam mendukung keandalan distribusi dan keselamatan, Pertamina juga telah menjalani proses inspeksi Joint Inspection Group (JIG), standar internasional dalam sistem penanganan bahan bakar aviasi. Inspeksi tersebut menjadi validasi bahwa fasilitas dan prosedur pengelolaan SAF Pertamina telah memenuhi standar mutu dan keselamatan global.

Apresiasi pun datang dari pihak Airbus. Chief Representative Airbus Indonesia, Dani Adriananta, menyatakan bahwa langkah Pertamina Patra Niaga merupakan inisiatif progresif dalam mendorong dekarbonisasi transportasi udara.

“Kami mengapresiasi Pertamina yang secara aktif mengembangkan SAF berbasis UCO. Kolaborasi ini merupakan fondasi penting untuk mendorong aviasi berkelanjutan, tidak hanya di Indonesia tapi juga secara global,” kata Dani.

Pengembangan SAF ini juga merupakan bagian dari Peta Jalan SAF Nasional, di mana pemerintah Indonesia menargetkan penerapan bahan bakar berkelanjutan dalam penerbangan domestik mulai 2025 hingga 2030. Pertamina Patra Niaga berperan strategis dalam fase komersialisasi awal, termasuk kesiapan kilang, rantai pasok bahan baku, dan pemenuhan standar internasional.

Melalui kolaborasi dengan pelaku industri global, Pertamina Patra Niaga menegaskan peran pentingnya dalam transisi energi nasional, sekaligus mendukung target net zero emission sektor transportasi udara.

“Kolaborasi dengan Airbus memperkuat langkah Pertamina dalam menghadirkan solusi energi bersih yang berbasis potensi lokal,” tutup Yosep.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here