Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri (KSTI) 2025 yang berlangsung di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung, menjadi panggung bagi PT Pertamina (Persero) untuk memamerkan berbagai inovasi strategis karya anak bangsa. Ajang ini dihadiri langsung oleh Presiden Prabowo Subianto yang meninjau sejumlah teknologi unggulan, termasuk hasil riset dan pengembangan Pertamina.
Kehadiran Presiden dinilai sebagai simbol dukungan negara terhadap penguatan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai pilar menuju visi Indonesia Emas 2045. Dalam sambutannya, Prabowo menekankan perlunya sinergi antara pemerintah, akademisi, industri, dan masyarakat agar Indonesia dapat menjadi pemain utama di kancah teknologi global, bukan sekadar pasar.
Salah satu inovasi yang dipamerkan Pertamina adalah “Katalis Merah Putih,” hasil kolaborasi dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), serta Rig Merah Putih yang dikembangkan oleh PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) bersama PT Pindad (Persero). Rig pengeboran migas buatan dalam negeri ini diharapkan memperkuat kemandirian energi nasional dan meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di sektor energi.
Direktur Utama PDSI, Avep Disasmita, mengatakan teknologi ini tidak hanya mendukung peningkatan produksi migas, tetapi juga pengembangan panas bumi. Sebagai bentuk dukungan terhadap pendidikan, PDSI turut menyerahkan bantuan peralatan laboratorium kepada Program Studi Teknik Perminyakan ITB.
Pertamina juga memaparkan arah strategis transisi energi melalui pengembangan bioetanol dari molase, sorgum, dan nira aren, serta produksi Sustainable Aviation Fuel (SAF) berbahan baku minyak goreng bekas (used cooking oil/UCO). Wakil Direktur Utama Pertamina, Oki Muraza, menegaskan ambisi perusahaan untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi SAF di kawasan ASEAN dengan membangun ekosistem nasional pengumpulan UCO.
Di sela acara, Pertamina dan ITB menandatangani nota kesepahaman untuk memperkuat kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Kerja sama ini mencakup pengembangan SDM, riset teknologi energi, dan peningkatan kapasitas industri, dengan “Katalis Merah Putih” sebagai salah satu hasil kolaborasi yang telah memasuki tahap komersialisasi.
Dengan mengusung semangat kolaborasi, keberlanjutan, dan kemandirian, Pertamina menegaskan perannya sebagai motor penggerak transformasi energi Indonesia. Partisipasinya di KSTI 2025 juga memperkuat komitmen perusahaan terhadap target Net Zero Emission 2060, sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di seluruh lini bisnis.