PT Pertamina Patra Niaga bekerja sama dengan Balai Besar Minyak dan Gas (Lemigas) serta para ahli dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk memastikan kualitas BBM Pertalite di Jawa Timur tetap sesuai spesifikasi resmi. Langkah ini dilakukan sebagai respons atas meningkatnya keluhan masyarakat terkait dugaan penurunan mutu Pertalite.
Pakar Teknik Kimia ITS, Prof. Renanto Handogo, memberikan penjelasan ilmiah mengenai isu yang menyebut Pertalite mengandung air. Menurutnya, secara prinsip kimia, hal tersebut tidak mungkin terjadi karena bahan bakar berbasis hidrokarbon tidak dapat bercampur dengan air.
“Secara teori, hidrokarbon yang menyusun Pertalite terdiri dari unsur karbon dan hidrogen. Sedangkan air memiliki struktur kimia H₂O. Karena keduanya berbeda sifat dan tidak memiliki kesamaan struktur, maka tidak bisa saling melarutkan,” jelas Prof. Renanto dalam konferensi pers, Jumat (31/10/2025). Ia menegaskan bahwa jika pun terjadi kelarutan, jumlahnya sangat kecil dan tidak mempengaruhi kualitas BBM.
Ia juga menambahkan bahwa berdasarkan standar yang dikonfirmasi Pertamina dan Lemigas, Pertalite yang beredar telah memenuhi spesifikasi resmi pemerintah dan dinyatakan bebas dari kandungan air. Hal ini diharapkan dapat meredam spekulasi serta memberikan pemahaman ilmiah kepada masyarakat.
Prof. Renanto menekankan pentingnya melihat persoalan teknis seperti ini melalui pendekatan ilmiah, bukan asumsi atau informasi yang tidak terverifikasi. Ia meyakini Pertalite aman digunakan, selama kendaraan juga berada dalam kondisi yang sesuai standar bahan bakar tersebut.
Kolaborasi antara Pertamina, Lemigas, dan ITS menjadi langkah penting dalam memastikan mutu energi nasional, sekaligus menunjukkan transparansi dalam merespons isu yang berkembang. Sinergi ini juga menegaskan komitmen Pertamina untuk menjaga kualitas BBM dengan pengawasan ketat selama proses distribusi dan penyimpanan.
Dengan penjelasan ilmiah tersebut, isu Pertalite mengandung air dinilai tidak memiliki dasar. Perbedaan sifat polaritas antara hidrokarbon dan air membuat keduanya tidak dapat bercampur, sehingga dugaan kontaminasi tidak relevan secara kimiawi. Pertamina memastikan Pertalite yang beredar aman digunakan dan telah melalui serangkaian uji mutu sebelum sampai ke konsumen.
Penegasan dari para ahli ini diharapkan dapat menenangkan masyarakat dan memperkuat pemahaman bahwa kualitas Pertalite tetap terjaga serta memenuhi standar nasional.








