Emiten Batu Bara Kapitalisasi Terjumbo Pangkas Target Produksi

0
709

Emiten batu bara PT Bayan Resources Tbk. (BYAN), menjadi salah satu produsen yang telah mengumumkan pemangkasan produksi untuk menyesuaikan dengan kondisi pasar.

Dalam keterangan manajemen, BYAN yang semula mematok target produksi sebesar 31 juta hingga 33 juta ton pada awal tahun ini, telah memangkas target itu menjadi hanya sebesar 26 juta ton hingga akhir tahun.

Manajemen Bayan Resources mengatakan bahwa pemangkasan produksi itu sebagai salah satu inisiatif perseroan untuk mengurangi dampak yang lebih besar akibat pandemi Covid-19.

BYAN menilai terdapat pelemahan permintaan baik ekspor maupun domestik yang akan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan sehingga perseroan mengaku harus berupaya keras agar bisa bertahan dengan tetap melaksanakan seluruh kewajiban dan lebih berhati-hati dalam mengelola arus kas perusahaan.

Pemangkasan produksi itu pun sejalan dengan wilayah tambang perseroan di Tabang, Kalimantan Timur yang sempat terpaksa diberhentikan operasionalnya selama 44 hari atau pada 25 Maret 2020 hingga 14 Mei 2020 untuk membatasi penyebaran Covid-19.

“Perseroan telah menjalankan beberapa strategi dengan tujuan efisiensi sambil tetap mengutamakan keselamatan kerja para karyawan, seperti menyesuaikan target produksi, mencari market pembeli yang potensial, dan melakukan penghematan pengeluaran yang bukan prioritas,” tulis Manajemen Bayan Resources dalam keterbukaan informasinya, Kamis (13/8/2020).

Adapun, mengutip laporan tengah tahun perseroan, BYAN telah memproduksi 12,1 juta ton batu bara pada semester I/2020, turun 24,37 persen dibandingkan dengan produksi pada periode yang sama tahun lalu mencapai 16 juta ton.

Selain itu, volume penjualan batu bara BYAN juga turun menjadi hanya sebesar 17,1 juta ton pada semester I/2020, lebih rendah daripada realisasi semester I/2019 yang mencapai 17,8 juta ton.

Pada penutupan perdagangan Kamis (13/8/2020), saham BYAN naik 1,69 persen atau 225 poin menjadi Rp13.500. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp45 triliun, terbesar di antara emiten tambang lainnya.

sumber: bisnis.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here