Dibantu Swasta, Pemprov DKI Olah Sampah di TPST Bantargebang Jadi Energi

0
680

Pemprov DKI Jakarta akan mengolah sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang menjadi energi. Untuk melakukannya, Pemprov harus menggandeng perusahaan swasta.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih mengatakan pihaknya telah meneken kerja sama dengan PT Unilever Indonesia dan produsen semen PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) dalam mengolah sampah lama di TPST Bantargebang menjadi Sumber Energi Terbarukan.

Ia menyebut pihak swasta mendukung kegiatan penambangan sampah atau landfill mining pada zona tidak aktif di TPST Bantargebang. Melalui kegiatan ini, sampah khususnya yang plastik akan diproses menjadi material yang dapat digunakan kembali sebagai bahan bakar alternatif atau Refuse Derived Fuel (RDF) untuk pengganti batu bara di industri semen.

“Dalam menangani permasalahan sampah, kolaborasi dan pembagian peran menjadi sangat penting. Pihak produsen memiliki peran yang besar untuk ikut mengatasi persoalan sampah plastik bersama pemerintah dan masyarakat, layaknya Unilever Indonesia dan PT SBI sebagai mitra kolaborasi kami dalam project ini,” ujar Andono dalam keterangan tertulis, Kamis (1/10/2020).

Director of Supply Chain PT Unilever Indonesia, Rizki Raksanugraha menyatakan, permasalahan sampah terutama sampah plastik merupakan isu pelik yang membutuhkan perhatian dan kerja sama lintas sektor, termasuk pihak swasta. Karena itu mengubahnya menjadi energi membuat barang yang sulit terurai menjadi suatu yang positif.

Pemprov DKI Jakarta akan mengolah sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang menjadi energi. Untuk melakukannya, Pemprov harus menggandeng perusahaan swasta.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih mengatakan pihaknya telah meneken kerja sama dengan PT Unilever Indonesia dan produsen semen PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) dalam mengolah sampah lama di TPST Bantargebang menjadi Sumber Energi Terbarukan.

Ia menyebut pihak swasta mendukung kegiatan penambangan sampah atau landfill mining pada zona tidak aktif di TPST Bantargebang. Melalui kegiatan ini, sampah khususnya yang plastik akan diproses menjadi material yang dapat digunakan kembali sebagai bahan bakar alternatif atau Refuse Derived Fuel (RDF) untuk pengganti batu bara di industri semen.

“Dalam menangani permasalahan sampah, kolaborasi dan pembagian peran menjadi sangat penting. Pihak produsen memiliki peran yang besar untuk ikut mengatasi persoalan sampah plastik bersama pemerintah dan masyarakat, layaknya Unilever Indonesia dan PT SBI sebagai mitra kolaborasi kami dalam project ini,” ujar Andono dalam keterangan tertulis, Kamis (1/10/2020).

Director of Supply Chain PT Unilever Indonesia, Rizki Raksanugraha menyatakan, permasalahan sampah terutama sampah plastik merupakan isu pelik yang membutuhkan perhatian dan kerja sama lintas sektor, termasuk pihak swasta. Karena itu mengubahnya menjadi energi membuat barang yang sulit terurai menjadi suatu yang positif.

“Kami juga percaya bahwa sampah plastik jika dikelola dengan baik akan bisa menjadi sumber daya yang berguna. Upaya kolaborasi ini menjadi sangat penting untuk tidak hanya menciptakan lingkungan yang bersih, namun juga memberikan manfaat secara ekonomi,” pungkasnya.

“Kami juga percaya bahwa sampah plastik jika dikelola dengan baik akan bisa menjadi sumber daya yang berguna. Upaya kolaborasi ini menjadi sangat penting untuk tidak hanya menciptakan lingkungan yang bersih, namun juga memberikan manfaat secara ekonomi,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here