EBT Semakin Murah, Industri Batu Bara Diminta Bertransformasi

0
717

Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bambang Gatot Ariyono mengingatkan tantangan bagi industri batu bara makin sulit ke depannya, seiring dengan pengembangan energi baru terbarukan (EBT) yang makin didorong agar lebih murah.

Oleh karenanya ia mengimbau agar industri di sektor tersebut harus melakukan transformasi agar tetap bisa bersaing dengan EBT. Selain itu juga industri batu bara juga dituntut untuk menciptakan energi yang lebih bersih. Sebab, batu bara selama ini dinilai dan dikategorikan sebagai sumber energi yang tidak ramah lingkungan karena menimbulkan polusi udara.

“Tantangan ke depan semakin sulit, oleh karena itu batu bara harus bertransformasi menjadi produk lain yang bisa menyaingi ke energi bersih,” kata Bambang, Rabu, 30 September 2020.

Ia mencontohkan misalnya saja melalui hilirisasi atau gasifikasi batu bara. Hilirisasi ini juga harus dipikirkan mengenai tingkat keekonomiannya agar terimplementasi dengan baik.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Ditjen Minerba Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sujatmiko mengatakan selain menciptakan energi yang ramah lingkungan, hilirisasi batu bara juga akan meningkatkan nilai tambah.

Lebih lanjut, tantangan lainnya yang harus diwaspadai yakni terkait penurunan permintaan di masa pandemi ini. Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk melakukan efisiensi dalam menjalankan operasional.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here