Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia Sandiago Salahuddin Uno mengapresiasi Program Inkubasi Bisnis Pertamina untuk melahirkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) kelas dunia. Bahkan, sebelumnya UMKM mitra binaan Pertamina telah go global, dan mampu memasarkan produk unggulannya baik pasar domestik maupun ekspor dan dapat bersaing di mancanegara.
Pada program Inkubasi Bisnis ini, Pertamina meloloskan 53 UMKM terpilih yang diseleksi dari 8 ribu lebih UMKM yang terdaftar di 30 Rumah BUMN Pertamina yang tersebar di seluruh Indonesia. Selama empat bulan, para peserta diberikan pengalaman dan pengetahuan baru untuk mengembangkan usahanya, mulai dari ilmu bisnis, desain produk dan branding, pemasaran digital hingga personal branding dan entrepreneur leadership, hingga proses monitoring dan pemantauan kemajuan usahanya.
Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan dari UMKM tersebut akan ditemukan pengusaha yang naik kelas. Dari mikro menjadi kecil, selanjutnya menengah hingga menjadi perusahaan besar dan go global seperti Pertamina.
Selama masa inkubasi bisnis dari Oktober 2020 hingga Februari 2021, hasilnya sungguh sangat nyata, penjualan naik hampir Rp 2 miliar. Ini sebuah prestasi yang luar biasa di tengah situasi pandemi. Dalam empat bulan juga telah menghasilkan 82 persen branding dan packaging yang jauh lebih baik, sehingga meningkatkan penjualan dari pelaku UMKM.
“Terima kasih kepada Pertamina yang sudah melaksanakan rumah BUMN Pertamina, prestasi inkubasi master class perjalanan sukses sang pelopor,” ujar Sandi ada acara Anugerah Prestasi Inkubasi Bisnis 2021 yang berlangsung secara virtual, Selasa (16/2).
Sandi menambahkan, industri dan ekonomi kreatif membuka lapangan kerja seluas-luasnya dimana saat ini sudah hampir 20 juta rakyat Indonesia yang menggantungkan hidupnya di ekonomi kreatif. Kalau ditambah pariwisata 14 juta, totalnya menjadi 34 juta.
“Alhamdulillah Pertamina sudah menginstitusionalisasikan model support system dan ekosistem ini yang mudah-mudahan mempercepat pertumbuhan usaha kecil. Jadikan pengalaman inkubasi sebagai modal optimisme sebab optimisme adalah magnet untuk kesuksesan. Bangkit di saat sulit, menang melawan Covid, jangan lupa 3M. Bersama kita akan berhasil mengalahkan pandemi Covid ini,” imbuh Sandi.
Senada, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati juga menyetujui bahwa UMKM menjadi tulang punggung ekonomi nasional karena menyerap tidak kurang dari 95 persen tenaga kerja di Indonesia, 56 persen total investasi yang ada, dan memberikan kontribusi sebesar 61 persen terhadap PDB nasional.
“Karena pentingnya posisi UMKM tersebut, Pertamina sebagai BUMN turut serta untuk memberikan pendampingan dan pembinaan sehingga usaha mereka terus maju dan naik kelas,” ujar Nicke.
Dukungan Pertamina, lanjut Nicke, merupakan bagian dari pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan yang selaras dengan sustainable development goals, tujuan nomor delapan, yaitu, menyediakan pekerjaan yang layak dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Nicke menambahkan, Pertamina bangga atas capaian UMKM binaan dan dapat menyelesaikan program ini dengan baik. Peserta inkubasi bisnis RB Pertamina telah mengalami peningkatan penjualan hingga 44 persen, peningkatan jumlah pekerja hingga 18,5 persen, perubahan metode pemasaran ke arah digital hingga perubahan branding ke arah yang lebih modern.
Melihat dampak yang sangat besar, Nicke berharap agar program serupa bisa terus dijalankan dan di replikasi di tempat lain tidak hanya di Pertamina, supaya lebih banyak lagi UMKM naik kelas di Indonesia.
“Pertamina mendukung sepenuhnya langkah Pemerintah untuk menggulirkan program-program pembinaan UMKM naik kelas di masa mendatang. Pertamina berharap, dengan acara ini UMKM Indonesia tetap dapat mempertahankan eksistensinya dan menjadi motor penggerak ekonomi di Indonesia,” pungkas Nicke.