Seputarenergi.com- Harga minyak mentah terus merangkak naik pada akhir perdagangan Kamis (5/5) waktu AS, setelah rencana Uni Eropa yang melarang impor minyak Rusia.
Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli terdongkrak 0,7 persen ke posisi US$110,90 per barel di London ICE Futures Exchange.
Sementara, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni meningkat 0,4 persen ke posisi US$108,26 per barel di New York Mercantile Exchange.
Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen menuturkan Uni Eropa akan menghentikan pasokan minyak mentah Rusia dalam enam bulan ke depan, termasuk produk olahan pada akhir tahun depan.
Rencana itu merupakan bagian dari paket keenam sanksi yang menargetkan Rusia atas invasi militernya terhadap Ukraina.
Kabar tersebut dilontarkan pada Rabu (4/5) dan langsung memicu kekhawatiran pasokan minyak lebih ketat.
Kontrak minyak mentah berjangka kedua jenis langsung melompat 5,3 persen dan 4,9 persen setelahnya.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya atau OPEC+ mengaku akan tetap berpegang pada rencana yang ada untuk meningkatkan produksi minyak secara moderat pada Juni, meskipun harga minyak mentah melonjak.
Dalam pertanyaan yang dirilis, OPEC menegaskan kembali keputusannya untuk menyesuaikan kenaikan produksi secara bulanan sebesar 432 ribu barel per hari pada Juni 2022.