Kemendag soal Rencana Pelarangan Ekspor Timah & Bauksit: Kita Ingin Nilai Tambah

0
1404
PENCEMARAN alam sekitar menjadi antara punca kerajaan terpaksa mengenakan moratorium ke atas aktiviti perlombongan bauksit di Pahang. -Gambar hiasan

Seputarenergi.com- Kementerian Perdagangan (Kemendag) buka suara mengenai perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyetop ekspor barang mentah (raw material) timah dan bauksit mulai tahun 2022 ini.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Kemendag Didi Sumedi menjelaskan, saat ini pihaknya masih dalam tahap pembahasan soal perhitungan larangan ekspor ini.

“Kita masih lihat hitung-hitungannya, sebetulnya kita dalam rangka hilirisasi produk, kita ingin mendapatkan nilai tambah yang lebih besar tentunya,” kata Didi kepada wartawan di Jakarta, Jumat (27/5).

Didi melanjutkan, upaya mengembangkan industri hilirisasi di dalam negeri lewat larangan ekspor timah dan bauksit ini juga sekaligus bertujuan menambah penerimaan negara lewat ekspor barang jadi atau setengah jadi.

“Tidak hanya dengan melarang ekspor raw material, tapi kita ingin bisa mengekspor barang setengah jadi dan kalau bisa sampai yang sudah jadi. Di sanalah nilai tambah dari ekspor terhadap sumber daya alam kita dapatkan sepenuhnya,” jelas dia.

Didi pun memastikan, pembahasan mengenai larangan ekspor raw material tambang ini masih berlanjut walaupun tidak bisa membeberkan lebih jauh. Dia berharap, upaya ini juga bisa didukung oleh peran investor.

“Kita sedang mencari tahu bahwa raw material itu bisa kita jadikan apa, itu yang harus terus kita cari salah satunya melalui kita undang investor-investor untuk bisa melakukan alih teknologi dan tentu juga produksinya harus kita bentuk di sini,” pungkas Didi.

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, mengungkapkan kelanjutan rencana pemerintah menyetop ekspor bahan mentah atau raw material. Tahun ini, giliran bauksit dan timah yang akan disetop.

Bahlil mengatakan, hal ini sebagai upaya konkret pemerintah berdasarkan instruksi Presiden Jokowi untuk mengembangkan industri hilirisasi dan industri berbasis energi baru terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan.

“Kami dari Kementerian Investasi menerjemahkan dengan transformasi ekonomi lewat hilirisasi dengan pendekatan pengelolaan sumber daya alam. Nikel, kita setop. Bauksit sebentar lagi kita akan setop. Di 2022 bauksit akan kita setop dan di 2022 akhir kita juga akan setop ekspor timah,” ujarnya saat Road to G20 Investment Forum, Rabu (18/5).

Dia melanjutkan, keberanian Indonesia menyetop ekspor bijih nikel sempat diprotes Eropa. Namun, Bahlil menegaskan pelarangan ekspor bahan mentah merupakan upaya memajukan bangsa walaupun banyak pengusaha dalam negeri dirugikan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here