Seputarenergi.com- Laporan International Energy Agency (IEA) menyebutkan emisi metana di dunia pada 2022 mencapai angka 580 juta ton. Untuk diketahui metana merupakan salah satu gas rumah kaca (GRK) yang mendorong pemanasan global dan merusak lapisan ozon.
Di tengah transisi energi yang tengah digaungkan pemerintah Tanah Air, perlu diketahui bahwa Indonesia menempati urutan ke-6 dengan negara penghasil gas metana terbesar global yakni 14,3 juta ton pada.
Melansir dari laporan IEA yang bertajuk Global Methane Tracker 2023, metana bertanggung jawab atas sekitar 30% kenaikan suhu global sejak Revolusi Industri, dan pengurangan emisi metana yang cepat dan berkelanjutan adalah kunci untuk membatasi pemanasan global jangka pendek dan meningkatkan kualitas udara.
Sementara, sektor energi termasuk minyak, gas alam, batu bara, dan bioenergi tercatat menyumbang hampir 40% emisi metana dari aktivitas manusia. Pelacak Metana Global IEA adalah alat yang sangat diperlukan dalam perjuangan untuk menurunkan emisi dari seluruh sektor energi.