Bagaimana Nasib Bisnis BBM di Tengah Gempuran Transisi Energi?

0
289

seputarenergi – PT Pertamina Patra Niaga, subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), membahas masa depan bisnis Bahan Bakar Minyak (BBM) di tengah perubahan transisi energi. Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menyatakan bahwa Pertamina secara penuh mendukung transisi energi, termasuk dalam bisnis BBM. Meskipun mayoritas transportasi di Indonesia masih menggunakan BBM saat ini, Pertamina tetap melayani kebutuhan masyarakat akan BBM.

Namun, Pertamina juga berupaya mendorong transisi energi dalam bisnis BBM dengan melakukan transformasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) menjadi stasiun energi hijau atau Green Energy Station. “Kami melihat bahwa SPBU masih menjadi sumber bisnis yang positif. Namun, kami juga berupaya untuk mendorong perubahan dalam transisi energi ini, dan untuk itu Pertamina mendorong transformasi SPBU menjadi Green Energy Station. Ini adalah upaya Pertamina untuk mempercepat transisi energi,” papar Riva dalam acara Economic Update 2023 di CNBC Indonesia, dalam rangka acara ‘The 11th Indonesia EBTKE Conex 2023’ di ICE BSD, Tangerang Selatan, pada Jumat (14/07/2023).

Riva menjelaskan bahwa hingga Juni 2023, Pertamina telah memiliki 389 Green Energy Station yang tersebar dari Sumatera hingga Papua. Targetnya adalah memiliki 400 stasiun energi hijau yang beroperasi hingga akhir tahun ini.

Pertamina menyajikan empat konsep dalam Green Energy Station ini, antara lain:

  1. Konsep Green

Pertamina menggunakan sumber energi mandiri, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap. “Ini adalah prioritas perbaikan,” ujarnya.

  1. Konsep Digitalisasi

Pertamina berupaya untuk transaksi non-tunai dan program loyalitas yang terintegrasi dalam aplikasi My Pertamina.

  1. Konsep Future

Selain meningkatkan dan memberikan layanan yang prima, melalui Green Energy Station ini, Pertamina juga menyediakan layanan tambahan seperti pengisian kendaraan listrik, baik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) maupun melalui Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).

Pertamina telah menginisiasi proyek pilot SPBKLU untuk kendaraan roda dua atau motor listrik melalui kerja sama dengan penyedia aplikasi transportasi Gojek di Jakarta dan Grab di Bali. Saat ini, Pertamina telah memiliki 6 SPKLU di Jakarta dan 21 SPBKLU di Jakarta dan Bali. “Untuk pengembangan selanjutnya, kami akan terus berusaha bekerja sama, tidak hanya dengan upaya mandiri, tetapi juga melalui kerja sama dengan BPPT dan Grab,” ungkapnya.

  1. Konsep High Tier Fuel

Pertamina memperkenalkan dan terus meningkatkan layanan bahan bakar dengan spesifikasi baik dan ramah lingkungan, tidak hanya untuk bensin, tetapi juga untuk gas oil (solar).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here