Kilang Pertamina Balikpapan Genjot Produksi 360 Ribu Barel per Hari

0
320

Seputarenergi – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan sedang mengimplementasikan proyek Turn Arround (TA) Revamp untuk meningkatkan kapasitas produksi kilang. Proyek ini melibatkan integrasi proses operasi unit kilang yang sudah ada dengan unit kilang baru, sebagai bagian dari program pengembangan kilang RDMP Balikpapan. General Manager PT KPI Unit Balikpapan, Arafat Bayu Nugroho, menyatakan bahwa integrasi tersebut akan meningkatkan kapasitas produksi menjadi 360.000 barel per hari, meningkat dari sebelumnya 260.000 barel per hari. Proyek ini direncanakan akan berlangsung selama 58 hari, dan hingga saat ini, progresnya telah mencapai sekitar 50%.

> “Progres pelaksanaan TA Revamp ini sesuai dengan target. Kita upayakan maksimal agar selesai sesuai target,” kata Bayu dalam siaran pers, Jumat (8/3/2024).

Selain itu, ada 51 titik sambungan atau lingkup pekerjaan yang dilakukan bersama antara PT KPI Unit Balikpapan dan PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB).

Di sisi lain, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo, menyatakan bahwa PT Pertamina (Persero) mampu menahan harga jual bahan bakar minyak (BBM) di tengah kenaikan harga minyak mentah dunia. Kartika menyebut bahwa harga minyak mentah yang masih berkisar di sekitar US$82 per barel dapat dipertahankan oleh Pertamina. Dia juga menyoroti efisiensi dalam produksi bensin untuk kebutuhan domestik seiring dengan kemajuan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan.

> “Kami harapkan April 2024 kita bisa menggunakan Kilang Balikpapan sekitar 330.000 barel per hari,” kata Kartika.

Meskipun Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC+) telah menyetujui pemangkasan produksi minyak, menyebabkan kenaikan harga minyak mentah dunia, Pertamina tetap mampu menjaga harga pokok produksinya.

Dilansir dari Reuters, harga Brent berjangka naik menjadi US$83,83 per barel pada 0134 GMT, sementara harga West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat (AS) naik menjadi US$80,17 per barel.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here