Demi Penuhi Target Lifting Migas 2021, Pemerintah Diminta Lebih Serius

0
663
Target lifting tahun 2021 jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan target tahun ini, yang juga sudah dipangkas dari 1,946 juta boepd menjadi 1,697 juta boepd, dengan perincian minyak 705.000 bopd dan gas 992.000 boepd.

Pemerintah diminta lebih serius meningkatkan produksi serta memperkuat cadangan minyak dan gas bumi, guna mendongkrak lifting tahun depan.

Dalam rapat kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Komisi VII DPR telah menyetujui target lifting migas 2021 di kisaran 1,68-1,72 juta barel setara minyak per hari (boepd), yang terdiri dari minyak 690.000-710.000 barel minyak per hari (bopd) dan gas 990.000-1,01 juta boepd.

Target lifting 2021 itu jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan target tahun ini, yang juga sudah dipangkas dari 1,946 juta boepd menjadi 1,697 juta boepd, dengan perincian minyak 705.000 bopd dan gas 992.000 boepd.

“Terkait lifting minyak itu bukan masalah mampu atau tidak mampu, tapi keseriusan pemerintah. Kami tetap mendorong [lifting minyak] di atas 710.000 bopd,” ujar Maman Abdurrahman dari Fraksi Golkar dalam Rapat Kerja dengan Menteri ESDM, Senin (29/6).

Sikap kurang puas juga disampaikan Ratna Juwita Sari dari Fraksi PKB. “Saya harap SKK Migas bisa lebih bersemangat karena kami memberikan target 700.000-710.000.”

Senada, Mulyanto dari Fraksi PKS menambahkan SKK Migas harus berani memberikan visinya, yaitu target lifting 1 juta bopd. “Tentang lifting, apa hanya sekedar menulis realisasi? Selama ini apa punya visi? Mau dikemanakan visi itu,” tuturnya.

Di sisi lain, Kardaya Warnika dari Fraksi Gerindra menilai realisasi lifting pada tahun depan malahan lebih rendah dari tahun ini bila tidak ada lapangan baru. “Kami melihat, kalau ada mukzizat, [lifting] sama dengan sekarang,” ujarnya.

Beratnya mendongkrak lifting tahun depan diakui oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif. Dalam paparannya, dia mengatakan tanpa adanya produksi dari lapangan baru akan sulit untuk mendongrak lifting. Apalagi, lapangan eksisting saat ini mengalami penurunan produksi sekitar 3%-5% per tahun.

Menurut dia, lifting migas pada 2021 memang tidak banyak berubah dari outlook 2020. Hal ini pun diungkapkan oleh Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno. “Proyeksi lifting memang sangat sulit.”

Namun pihaknya masih mengupayakan agar sejumlah proyek migas yang onstream pada tahun ini dan tahun depan dapat berjalan tepat waktu, sehingga juga bisa mendongkrak lifting 2021.

Sejumlah proyek besar yang akan onstream pada 2021 adalah Merakes-Eni, Jambaran-Tiung Biru PEPC, Tangguh Train-3 BP, dan beberapa proyek lainnya yang akan menambah produksi minyak maupun gas.

Selain itu SKK Migas juga masih mengupayakan sejumlah proyek bisa segera onstream pada kuartal III/2020 seperti Lapangan Meliwis WK Madura Offshore, Malacca Strait Phase I, Lapangan Peciko 8A WK Mahakam, Lapangan Cantik WK Belida, serta Kompresor Betung dan SKG-19 Musi Timur. 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here