9 BUMN Keroyokan Kurangi Biaya Impor Energi

0
706

Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menandatangani nota kesepahaman dalam rangka mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional untuk mewujudkan energi bersih melalui gerakan penggunaan kompor induksi atau listrik. Tujuan dari nota kesepahaman adalah meningkatkan penggunaan kompor induksi di sektor rumah tangga untuk mengurangi impor LPG.

Adapun kerja sama sejumlah perseroan pelat merah tersebut diantaranya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero) Tbk, PT Brantas Abipraya (Persero), PT Pembangunan Perumahan (Persero), PT Amarta Karya (Persero), PT Nindya Karya (Persero), dan Perum Perumnas. Dan satu BUMN sektor perbankan, yakni PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Penandatanganan MoU dilaksanakan Rabu (31/3/2021) dan disaksikan langsung oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Dalam kesempatan itu, Erick menyebut, sinergi BUMN itu sebagai langkah konkrit pemerintah untuk mendorong peningkatan ketahanan energi nasional. Salah satu skemanya adalah dengan memastikan penyerapan energi dalam negeri melalui penggunaan kompor induksi.

Dia meyakini, penggunaan kompor berbasis listrik dapat mengurangi biaya impor LPG dan mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional. Program dinilai bermanfaat bagi masyarakat sehingga perlu digaungkan secara berkelanjutan dengan skala yang lebih besar

“Melalui sinergi BUMN dalam mendorong gerakan penggunaan kompor induksi, dapat mengurangi biaya impor energi dan mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional, ” ujar Erick, Rabu (31/3/2021).

Senada, Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini mengungkapkan, apresiasinya atas dukungan Kementerian BUMN dan seluruh BUMN Karya yang terlibat dalam sinergi BUMN.

Salah satu upaya untuk mendorong penyerapan konsumsi energi dalam negeri (domestic energy consumption) secara optimal adalah dengan mengajak masyarakat untuk dapat beralih menggunakan kompor induksi tanpa harus bergantung kepada kompor gas.

“Karena saat ini penyediaan sumber energi untuk gas masih didapatkan melalui impor sehingga membuat masyarakat berada pada kondisi imported energy consumption,” kata Zulkifli.

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Zulkifli Bersama dengan Direktur Utama BTN, Haru Koesmahargyo, Direktur PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Agung Budi Waskito, Direktur Utama Adhi Karya (Persero) Tbk Entus Asnawi, Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan (Persero) Lukman Hidayat, Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk Destiawan Soewardjono.

Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Tbk Budi Harto, Direktur Utama PT Nindya Karya (Persero) Haedar A. Karim, Direktur Utama PT Amarta Karya (Persero) Nikolas Agung RS, Direktur Utama PT Brantas Abipraya (Persero) Bambang E. Marsono, dan Direktur Utama Perum Perumnas Budi Saddewa Soediro.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here