PT Pertamina Power Indonesia menggandeng beberapa perusahaan swasta untuk mendirikan Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML). Asosiasi ini memiliki tujuan untuk mempercepat penetrasi penggunaan kendaraan listrik electric vehicle (eV) di Indonesia.
Ketua Umum AEML, sekaligus CEO Pertamina New & Renewable Energy, Dannif Danusaputro, mengatakan AEML didirikan sebagai wadah bagi para pionir di industri kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) dan industri pendukung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Menurutnya, percepatan adopsi KBLBB di Indonesia memerlukan pembangunan infrastruktur mobilitas listrik yang merata.
“Kita bentuk Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik adalah aspirasi dari seluruh pelaku bisnis yang di mana kita ingin berkontribusi untuk mempercepat adopsi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai di Indonesia untuk bisa lebih cepat,” kata Dannif saat peluncuran AEML di Ritz Carlton Jakarta, Senin (5/6).
Perusahaan anggota AEML terdiri dari PT Adaro Power, PT Energi Kreasi Bersama, PT Energi Selalu Baru, PT GOTO Gojek Tokopedia Tbk, PT Ilectra Motor Group, PT Indonesia Baterai Coorporation, PT Operator Kendaraan Listrik Indonesia, PT OYIKA Powered Solutions, PT Pertamina Power Indonesia, PT Sepeda Untuk Indonesia, PT Swap Energi Indonesia, PT TBS Energi Utama Tbk, PT Utomo Chargeplus Indonesia, dan PT Wika Industri Manufaktur.
“Kami percaya dengan peran aktif berbagai pihak, dukungan penuh pemerintah dan masyarakat, ekosistem KBLBB akan segera dapat tumbuh dan berkembang dan proses transisi energi akan semakin lancar, “ujar Dannif.
Indonesia memiliki target mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060 atau bahkan lebih awal. Salah satu upayanya adalah dengan mengembangkan ekosistem KBLBB di Indonesia.
“Dengan adanya AEML, kita berharap dapat mendukung penggunaan 1 juta kendaraan listrik roda empat dan 3 juta kendaraan listrik roda dua pada tahun 2035. Dampaknya akan sangat positif bagi lingkungan karena spesifik akan mengurangi emisi karbon di Indonesia,” ungkap Dannif.
AEML juga bekerja sama dengan International Finance Corporation (IFC) untuk mempromosikan best practice terkait KBLBB dan memperbaiki peraturan serta kebijakan publik terkait hal tersebut. IFC telah membawa pembelajaran dari negara-negara yang sukses dalam mendorong adopsi KBLBB, serta akan mempromosikan keberhasilan Indonesia melalui kerja sama ini.
“Kolaborasi IFC dengan mitra pemerintah Indonesia dan AEML akan menjadi langkah penting dalam membuka peluang investasi besar yang memungkinkan pertumbuhan dan keberlanjutan indundtri eV Indonesia. IFC akan menindaklanjuti rencana aksi ini guna memberikan masukan dan menyempurnakan peraturan dan kebijakan publik terkait kendaraan listrik di Indonesia,” tutur Manager of CMA untuk Asia Timur dan Pasifik, Paramita Dasgupta.
Sumber asli: kumparan.com