Lifting Minyak dan Gas Bumi 2023 Tak Capai Target, Dirjen Migas Ungkap Penyebabnya

0
471

Seputarenergi – Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, melaporkan bahwa realisasi lifting minyak dan gas pada tahun 2023 berada di bawah target yang ditetapkan sebelumnya. Lifting minyak mencapai 605,5 ribu barel per hari (MBOPD) dari target 660 MBOPD, sementara lifting gas bumi mencapai 964 ribu barrel of oil equivalent per day (BOEPD) dari target 1,1 juta BOEPD.

Tutuka Ariadji menyampaikan hasil tersebut dalam telekonferensi “Capaian Kinerja 2023 dan Program Kerja 2024 Subsektor Minyak dan Gas Bumi” pada Selasa, 16 Januari 2024. Selain itu, rata-rata Indeks Harga Minyak (ICP) juga di bawah target, mencapai US$78,43 per barel dari target US$90 per barel.

Ia juga mengungkapkan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya capaian lifting minyak dan gas pada tahun 2023. Salah satu faktor utama adalah tekanan yang dihadapi oleh sektor migas akibat ketidakstabilan geopolitik dunia, terutama dalam konteks konflik antara Ukraina dan Rusia serta konflik Israel-Palestina.

Tutuka Ariadji menjelaskan, “Kita tahu ada permasalahan Ukraina dan Rusia, dan Israel dengan Palestina yang sampai sekarang masih terus terjadi dan mungkin berkembang lebih besar.” Meskipun demikian, ia menegaskan potensi besar Indonesia di sektor migas, khususnya di sektor gas, yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah ke depannya.

“Pemerintah akan selalu berupaya meningkatkan pemanfaatan potensi migas hari ini dan ke depannya. Kita berupaya untuk memenuhi pasokan dari demand yang terus meningkat, dan seimbang antara memenuhi kebutuhan dalam negeri dan kebutuhan ekspor,” ungkap Tutuka.

Meskipun terdapat beberapa kendala, Tutuka Ariadji menyatakan optimisme bahwa pemerintah akan terus berusaha memenuhi kebutuhan energi dan menjaga keseimbangan antara konsumsi dalam negeri dan ekspor sumber daya migas Indonesia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here