Pertamina Kembangkan Energi Transisi untuk Kesejahteraan Petani Desa Uma Palak

0
347

Ancaman kekeringan yang membayangi sebagian besar wilayah Indonesia selama musim kemarau 2023 berdampak serius pada sektor pertanian. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat curah hujan di bawah normal mengakibatkan 27.000 hektare tanaman padi terdampak, bahkan 2.269 hektare mengalami gagal panen.

Namun, petani di Desa Uma Palak Lestari, Denpasar Utara, Bali, memilih tak menyerah. Melalui kemitraan dengan Pertamina Patra Niaga Aviation Fuel Terminal (AFT) Ngurah Rai, mereka berhasil mengembangkan sistem pengairan pintar berbasis IoT bernama SIUMA (Suplai Energi Manajemen Irigasi Uma Palak).

“Subak di desa kami terancam kekurangan air saat kemarau. Tapi melalui kolaborasi dengan Pertamina, kami berhasil memperbaiki sistem irigasi dan menekan risiko gagal panen,” kata I Made Darayasa, petani setempat, Kamis (8/5).

Teknologi SIUMA dan Energi Bersih

SIUMA dilengkapi sensor kelembaban tanah berbasis IoT yang terhubung langsung ke grup WhatsApp petani, memungkinkan mereka mengambil keputusan irigasi secara real-time. Sistem ini didukung oleh pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) 21 kWp dan mikrohidro yang dibangun menggunakan limbah non-B3 berupa selang bekas distribusi avtur.

“Pemanfaatan EBT di Uma Palak Lestari berhasil mengurangi emisi karbon sebesar 27,3 ton CO₂ ekuivalen per tahun,” ungkap VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso.

Desa ini merupakan bagian dari program unggulan Desa Energi Berdikari (DEB) Pertamina, yang kini telah hadir di 172 titik lokasi di Indonesia. Sebanyak 31 desa di antaranya fokus pada ketahanan pangan.

Produktivitas Meningkat, Ekowisata Bertumbuh

Menurut Lurah Peguyangan, I Gede Sudi Arcana, inovasi teknologi SIUMA mampu memangkas biaya irigasi hingga Rp 700 ribu per bulan, sekaligus meningkatkan produktivitas padi organik hingga 2,3 kali lipat—dari 5,1 ton/ha menjadi 7,5 ton/ha.

“Lima hektare sawah kini dikelola secara berkelanjutan dengan omzet tahunan mencapai Rp 476 juta. Bahkan, warga memanfaatkan traktor listrik yang menekan biaya pengolahan lahan dari Rp 25 ribu ke Rp 15 ribu per are,” jelasnya.

Tak hanya bertani, warga kini juga mengelola kawasan Uma Palak sebagai ekowisata edukatif, dengan fasilitas ruang terbuka hijau, jalur joging, kafe, dan camping ground. Jumlah kunjungan mencapai 72 ribu wisatawan per tahun, menghasilkan tambahan pendapatan Rp 64 juta per tahun.

Wujud Komitmen Pertamina dalam Transisi Energi

Program DEB Uma Palak mencerminkan komitmen Pertamina dalam mendukung transisi energi sekaligus pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), khususnya:

  • TPB 2: Tanpa Kelaparan
  • TPB 7: Energi Bersih dan Terjangkau
  • TPB 13: Penanganan Perubahan Iklim

Sebagai pemimpin transisi energi, Pertamina berkomitmen mencapai Net Zero Emission 2060, melalui program komunitas berbasis energi baru terbarukan dan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh operasional perusahaan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here