Tagihan Listrik Melonjak Hingga Rp 20 Juta, PLN: Tanggung Jawab Pelanggan

0
721

Teguh Wuryanto, seorang pemilik bengkel di Desa Bedali, Kecamatan Lawang, Malang, Jawa Timur terkejut dengan tagihan listrik bengkelnya yang naik 20 kali lipat. Ketika pada bulan-bulan sebelumnya tagihan listrik masih terbilang wajar, hanya kisaran Rp. 900.000- Rp. 2.000.000 saja.

Teguh mengaku kaget, karena ia merasa jarang menggunakan alat di bengkelnya sejak pandemic Covid-19.

“Logikanya tidak mungkin bisa tagihan listrik segitu. Apa yang saya gunakan?” paparnya.

Namun, setelah ditelusuri, tagihan yang membengkak pada bulan Mei dan membuat Teguh harus membayar Rp. 20.158.686 adalah akibat kebocoran daya reaktif (kVarh).

Kebocoran ini bersumber dari alat berupa kapasitor yang rusak dan tak berfungsi. Teguh menyayangkan pihak PLN tak menyosialisasikan alat kapasitor itu ketika mengganti meteran listrik.

“Harusnya disurvei dulu ya. Kalau kapasitor saya rusak dan meteran digital sensitif. Karena namanya orang jualan harus memberikan pelayanan. Mereka asal main ganti,” ujar Teguh.

Sementara itu, Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan PLN Malang Raya M Eryan Saputra mengemukakan, peremajaan meteran listrik memang dilakukan pada bengkel Teguh.

Saat diganti ke digital, rupanya kapasitor di bengkel rusak dan tak berfungsi. Alat kapasitor, kata dia, merupakan bagian tanggung jawab pelanggan. Kerusakan kapasitor itulah yang membuat tagihan membengkak.

“Pada intinya dari sisi peralatan PLN tidak ada yang bermasalah, tapi dari sisi pelanggan ada perawatan namanya kapasitor sudah tidak berfungsi dengan baik. Tadi kami simulasi, dimatikan atau dinyalakan tidak ada pengaruh dari penggunaan kapasitor tersebut,” ujar Eryan.

Dan melihat kejadian ini PLN hanya memberikan solusi untuk mencicil tagihan listrik sejumlah 20 juta tersebut kepada teguh.

 “Pelanggan lagi ke kantor unit kami untuk membuat surat pengakuan hutang atau SPH cicilannya. Jadi, besaran cicilan masih dia ingin simulasi di kantor. Tadi, kami menghitungnya secara kasar, tapi kalau sudah di aplikasi terlihat cicilan per bulannya,” tutupnya.

Sumber: Kompas.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here