Bencana banjir bandang yang melanda sejumlah daerah di Kalimantan Selatan sejak 4 hari lalu, cukup memberikan dampak yang besar seperti infrastruktur jembatan yang putus, jalanan yang tidak dapat dilalui, volume air tinggi sehingga kegiatan perekonomian menjadi terhenti.
Pertamina melalui Marketing Operation Region (MOR) VI wilayah Kalimantan Selatan, sejak banjir yang melanda Kalsel pada (12/1) telah mengalihkan arus distribusi dari Integrated Terminal (IT) Banjarmasin ke Fuel Terminal (FT) Pulang Pisau dan Fuel Terminal Kotabaru untuk memenuhi stok di SPBU agar dapat dikonsumsi oleh masyarakat yang membutuhkan.
Unit Manager Comm, Rel & CSR Kalimantan, Susanto August Satria mengungkapkan bahwa pasokan BBM untuk FT Pulang Pisau ditambah 48 KL (8%) dan FT Kotabaru ditambah sebanyak 78 KL atau sebanyak 11%.
Begitu pula dengan LPG, penambahan pasokan juga dilakukan dari Depot LPG Balikpapan ke Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) di Kab. Tanah Laut dan Tanah Bumbu sebanyak 78 Metrik Ton (26.000 tabung) atau 18,6% penyaluran normal.
Lebih lanjut Satria mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan panic buying terutama di produk LPG 3 kg. “ Untuk stok di Depot LPG Mini di Kalsel sangat aman sehingga masyarakat dapat membeli kebutuhan LPG sesuai dengan kebutuhan saja. Sebanyak 74 agen dan 1.620 pangkalan tetap beroperasi untuk memastikan kebutuhan LPG di Kalsel aman. 111 SPBU regular pun tetap beroperasi untuk memenuhi BBM masayrakat,” Tutur Satria.
Pertamina juga menjamin ketersediaan LPG untuk masyarakat terdampak gempa di Mamuju dan Majene Sulawesi Barat. Antisipasi penambahan pasokan LPG 3 kg hingga sebesar 130 Metrik Ton atau sekitar 43.300 tabung telah disiapkan untuk kebutuhan masyarakat di sekitar daerah terdampak sejak Jumat lalu (15/1) hingga hari ini.
Senior Vice President Corporate Comunication and Investor Relation, Agus Suprijanto menyampaikan seiring antisipasi penambahan pasokan, Pertamina juga menyiapkan penambahan 10 Mobil Tanki LPG.
“Penambahan 10 Mobil Tanki LPG akan membantu meningkatkan stok LPG 3 kg sebesar 100% dari rata-rata normal harian yaitu 65 Metrik Ton,” ujar Agus.
Agus juga menambahkan bahwa fasilitas dan infrastruktur LPG di lokasi bencana yakni 1 SPPBE, 6 agen LPG 3 kg di Mamuju dalam kondisi aman dan tetap beroperasi. Begitu pula pelayanan 3 agen LPG 3 kg di Majene tetap berjalan normal.
“Sarfas dan Agen tetap memberikan pelayanan seperti biasa, termasuk 207 pangkalan LPG 3 kg di Mamuju dan 162 pangkalan LPG 3 kg di Majene. Stok pun terpantau aman,” tegas Agus.
Agus menambahkan, Pertamina tetap akan terus mengamankan distribusi LPG di wilayah terdampak bencana dengan memperkuat pasokan dari Depot LPG Donggala, maupun dari Integrated Terminal Makassar.
Selain itu, Agus juga menyatakan bahwa Pertamina akan terus memantau situasi terkini serta berkoordinasi dengan pihak BPBD dan aparat terkait untuk memastikan penyaluran LPG berjalan dengan lancar tanpa kendala dan terus bersiaga terhadap kemungkinan gempa susulan.
Untuk informasi terkait pelayanan BBM dan LPG, masyarakat dapat menghubungi call center Pertamina 135.*