Seputarenergi.com- Demi memperkuat pengembangan sektor energi, Indonesia berencana memperkuat kerja sama bilateral dengan Denmark.
Hal ini disampaikan tatkala Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif bertemu dengan Minister of Energy, Climate, and Utilities Denmark, Dan Jorgensen, di sela-sela the 7th Annual Global Conference on Energy Efficiency di Sonderberg, Denmark, Kamis (9/6) waktu setempat.
Arifin mengapresiasi inisiatif Pemerintah Denmark bersama International Energy Agency (IEA) dalam penyelenggaraan konferensi energi efisiensi global. “The 7th Annual Global Conference on Energy Efficiency ini adalah sarana untuk memperkuat komitmen bersama antar negara dalam implementasi efisiensi energi secara global,” ujar Arifin dalam keterangan resmi, Jumat (12/6).
Arifin turut menjelaskan soal pengembangan EBT di Indonesia, diantaranya B30 dan bioavtur. Inovasi tersebut diharapkan dapat menjadi inovasi yang dibutuhkan sektor transportasi masa depan.
Sementara itu, Jorgensen mengapresiasi kerja sama bilateral yang sudah terjalin dengan sangat baik antara Indonesia-Denmark selama ini. Jorgensen juga menekankan dengan kapasitas yg dimiliki Indonesia, maka implementasi kerja sama efisiensi energi yg dilakukan Indonesia dan Denmark memberikan dampak positif yang sangat besar.
Lebih lanjut ia memandang Indonesia memiliki potensi pasar yang besar, sehingga ke depannya Indonesia dapat memanfaatkan potensi tersebut sebagai key driver dalam pengembangan pasar energi baru terbarukan.
“Denmark memiliki sumber energi bayu yang cukup besar dan mengolahnya menjadi sumber energi untuk mendukung sektor transportasi dan maritim,” kata Jorgensen.
Menanggapi hal tersebut, Menteri ESDM menyebutkan bahwa Indonesia juga memiliki sumber energi angin dan air yang cukup besar, terutama di wilayah Papua dan sangat potensial untuk dikembangkan ke depan.