Daftar Potensi Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia yang Bisa Gantikan Bahan Bakar Fosil

0
554

Seputarenergi.com- Pemerintah terus menggali potensi energi baru dan terbarukan di Indonesia untuk menggantikan sumber energi yang berasal dari bahan bakar fosil. Dengan adanya potensi tersebut, diharapkan Indonesia akan memiliki sumber daya energi yang bersih.

Potensi Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia

Seperti diketahui, Indonesia berambisi mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060. Sebagai upaya meraih tujuan tersebut, Pemerintah terus menggali potensi energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.

Melansir situs esdm.go.id, potensi EBT di Tanah Air bersumber dari beberapa sumber yakni sebagai berikut.

  1. Pembangkit Listrik Mikro Hidro

Indonesia berpotensi memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), yakni teknologi penghasil energi yang memanfaatkan aliran air di sekitar yang mampu diubah menjadi tenaga listrik. Disebut mikro karena debit air yang dimanfaatkan tergolong kecil dan banyak ditemukan di lingkungan masyarakat.

Cara kerja PLTMH adalah dengan memanfaatkan aliran air untuk menggerakkan turbin buatan. Turbin akan menghasilkan energi mekanik yang kemudian dialirkan ke generator hingga menghasilkan listrik.

Selain lebih ramah lingkungan, keunggulan PLTMH lainnya adalah hanya membutuhkan biaya operasional yang relatif murah dibanding sumber energi lain.

Dikutip dari ditjenppi.menlhk.go.id, nilai investasi rata-rata yang dibutuhkan untuk membuat PLTMH sebagai sumber penerangan desa 24 jam hanya butuh Rp20 sampai Rp30 juta per 1.000 watt.

  1. Biomassa

Pemerintah juga terus mendorong optimalisasi biomassa sebagai EBT. Biomassa sendiri adalah istilah yang dipakai untuk seluruh senyawa organik dari tanaman pertanian, alga, serta sampah organik. Biomassa dikelompokkan menjadi tiga yakni biomassa kayu, biomassa bukan kayu, dan biomassa sekunder.

Pemerintah juga terus berusahaa melakukan terobosan untuk memanfaatkan biomassa. Hal itu dilakukan untuk mengurangi penggunaan batubara yang saat ini masih jadi andalan nasional. Selain itu penggunaan biomassa juga digunakan untuk mendorong target bauran EBT tahun 2025.

Dikutip dari esdm.go.id, sampai dengan akhir 2019, capaian bauran EBT sebesar 9,15 persen yang mencakup 6,2 persen dari PLT EBT dan 2,95 persen dari BBN (biodiesel).

Ada beragam upaya yang bisa dilakukan Pemerintah untuk memanfaatkan biomassa seperti memanfaatkan limbah industri pertanian dan kehutanan atau melakukan integrasi pengembangan biomassa dengan kegiatan ekonomi masyarakat.

  1. Energi Surya

Energi surya adalah energi yang berasal dari sinar dan panas matahari yang kemudian diubah menjadi energi listrik. Pemanfaatannya dilakukan dengan cara mengubah sinar matahari yang melimpah di Indonesia secara langsung menjadi panas atau tenaga listrik.

Dikutip dari ebtke.esdm.go.id, potensi energi surya di Indonesia mencapai 200.000 MW, sedangkan pemanfaatannya di Indonesia baru sekitar 150 MW.

Pengembangan energi surya bisa dilakukan dengan memanfaatkan PLTS di pedesaan dan perkotaan. Selain itu bisa dilakukan melalui komersialisasi PLTS dengan melibatkan pihak swasta.

  1. Energi Angin

Pemerintah juga terus berupaya memanfaatkan energi angin sebagai penghasil sumber listrik melalui pembuatan PLT-Angin. Pemerintah sendiri menargetkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Angin PLT-Angin pada 2025 sebesar 255 MW. Namun hingga tahun 2020 PLT-Angin yang berhasil dipasang baru mencapai 135 MW meliputi 75 MW di Sidrap dan 60 MW di Janeponto.

Dikutip dari p3tkebt.esdm.go.id, berdasarkan pemetaan, kecepatan angin yang tinggi wilayah onshore ada di pesisir selatan pulau Jawa, Sulawesi Selatan, Maluku, dan NTT. Sedangkan wilayah offshore ada di Banten, Sukabumi, Kupang, Pulau Wetar, Kab Jeneponto, dan Kab Kepulauan Tanimbar.

  1. Energi Nuklir

Sumber energi lain yang punya potensi besar sebagai EBT di Indonesia adalah energi nuklir. Selain berpotensi sebagai sumber energi, nuklir bisa dimanfaatkan untuk kepentingan lain seperti di sektor pertanian, Kesehatan, hingga industri. Sayangnya sampai saat ini pengembangan nuklir masih menuai pro dan kontra.

Pengembangan energi nuklir sendiri bisa dilakukan Pemerintah dengan sosialisasi kepada warga untuk mendapat dukungan. Selain itu bekerja sama dengan negara lain untuk pengusaan teknologi terkait.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here