Subholding Integrated Marine Logistics Pertamina, PT Pertamina International Shipping (PIS) mencatatkan kinerja yang moncer. Hingga akhir tahun 2022, perusahaan mencatatkan kenaikan laba hingga 70%.
Selain itu, PIS juga berhasil mencetak pendapatan total atau revenue hingga 60%.
Direktur Utama PT PIS, Yoki Firnandi menyatakan, pencapaian laba dan revenue pada tahun 2022 itu didorong tahun recovery atau tahun pemulihan bagi sektor minyak dan gas bumi (migas).
“Tahun 2022 dikatakan tahun recovery, tahun pertumbuhan banyak sektor kami di sektor logistic oil and gas. 2022 lalu, kami menunjukkan pertumbuhan revenue lebih dari 60% dan juga profitabilitas hampir 70%,” ujar Yoki kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner, Senin (20/2/2023).
Yoki mengungkapkan bahwa laba bersih di tahun 2022 mencapai US$ 127 juta atau setara Rp 1,9 triliun (asumsi kurs Rp 15.171 per US$). Adapun pihaknya memperkirakan kenaikan laba di tahun 2023 diperkirakan mencapai US$ 200 juta atau setara Rp 3 triliun.
“Tahun lalu kita di US$ 127 juta. Tahun ini kita belum final, kita masih audit namun Insya Allah kurang lebih US$ 200 juta, jadi cukup signifikan kenaikannya,” jelasnya.
Dia menambahkan bahwa pencapaian itu juga mendorong banyak kesempatan baru dalam bisnis PIS. Adapun, kenaikan biaya angkutan juga kenaikan kebutuhan akan angkutan bisa terpenuhi.
“Ini cerminan banyak opportunity yang bisa kita garap dan dengan kenaikan biaya angkutan dan juga kenaikan kebutuhan demand angkutan juga sangat membantu pertumbuhan bisnis Pertamina International Shipping 2022 lalu,” tambahnya.
Sebelumnya, Direktur Operasi Pertamina International Shipping, Brilian Perdana menjabarkan kontribusi terbesar dari laba bersih pada tahun ini akan didominasi oleh pelayanan kapal domestik yang diantaranya adalah PT Pertamina Patra Niaga dan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI).
“Domestik paling besar, karena volume besarnya dari kebutuhan Patra Niaga dan Kilang Pertamina Internasional. Itu yang mendominasi,” terang dia Brilian saat berdiskusi dengan media di Jakarta, Selasa (27/12/2022).
Sebagai gambaran, selama empat tahun Pertamina International Shipping berdiri, perusahaan sudah memiliki total sebanyak 750 kapal. Selain kapal milik, PIS juga mengelola time charter dan spot charter yang dapat disewa melalui e-chartering.
“Bisa dibilang PIS sebagai operator kapal terbesar di Asia karena ownership 700-an kapal. Ini setelah kami bergabung jadi integrated marine logistic,” ungkap Brilian.
Untuk menopang kinerja perusahaan di tahun depan, selain operasional kapal domestik, PIS juga akan mendorong pengoptimalan kantor cabang di Singapura dan Dubai. “Dua kantor cabang tahun depan bakal menambah revenue. Revenue PIS Singapura tahun ini sudah US$230 juta diharapkan gabungan Singapura dan Middle East (Dubai) di atas US$300 juta tahun depan,” ungkapnya.
Sumber asli: cnbcindonesia.com