PT Semen Padang terus berupaya mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar batubara dengan melakukan penanaman kaliandra merah sebagai sumber energi baru terbarukan. Selain di kawasan perhutanan sosial di Sumatera Barat, PT Semen Padang juga melakukan penanaman kaliandra merah di emplasemen perusahaan mereka.
Pada Rabu (14/6/2023), sebanyak 700 batang bibit kaliandra merah ditanam oleh PT Semen Padang di sebelah timur storage limestone Pabrik Indarung V. Rencananya, tanaman yang memiliki nama latin Calliandra calothyrsus ini juga akan ditanam di beberapa area lain yang ada di PT Semen Padang.
Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang, Nur Anita Rahmawati, menjelaskan bahwa PT Semen Padang telah menyiapkan lahan seluas 19 hektar di kawasan emplasemen perusahaan untuk menanam kaliandra merah. “Untuk tahap pertama ini, kaliandra merah kami tanam di storage limestone Pabrik Indarung V,” ujar Anita.
Selanjutnya, penanaman kaliandra merah akan dilakukan di sebelah selatan Diklat, sebelah utara clay Indarung VI, sebelah timur Gardu Induk, sebelah barat silo VIII, dan di area bekas Tambang Clay (IUP 88) PT Semen Padang. Total bibit kaliandra yang akan ditanam di area emplasemen perusahaan sekitar 193 ribu batang.
Selain di kawasan emplasemen perusahaan, PT Semen Padang sebelumnya juga telah menanam sekitar 4.000 batang kaliandra merah di bekas reklamasi tambang batu kapur. Bahkan, kaliandra merah di bekas reklamasi tambang tersebut sudah mulai dipanen.
“Panen perdana kaliandra merah di bekas reklamasi tambang batu kapur dilakukan pada hari Selasa kemarin. Rencananya, pada bulan Juli mendatang, dalam rangka perayaan HUT ke-65 Pengambilalihan Pabrik dari Tangan Belanda, kaliandra merah yang dipanen akan digunakan sebagai pengganti bahan bakar batubara dalam proses produksi semen,” ungkap Anita.
Sebelumnya, Kepala UPT Perbaikan dan Pemeliharaan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh (PPNP), Auzia Asman, menyebutkan bahwa kaliandra merah adalah tanaman yang memiliki nilai ekonomi yang baik bagi masyarakat dan industri, serta bermanfaat untuk konservasi lingkungan, termasuk tanah dan air.
Kayu kaliandra dapat digunakan sebagai bahan biofuel yang menjadi alternatif pengganti batubara. Kaliandra adalah sumber energi terbarukan, sementara batubara merupakan energi fosil yang semakin langka. Bagi industri seperti PT Semen Padang yang memproduksi semen, kebutuhan akan kayu kaliandra merah sebagai sumber energi terbarukan sangat besar. Selain itu, penggunaan kaliandra
merah juga terkait dengan perdagangan karbon. Dengan memanfaatkan kayu kaliandra merah, PT Semen Padang dapat mengurangi emisi karbon ke udara.
Selain sebagai sumber energi terbarukan dan cadangan karbon, penanaman kaliandra merah juga dapat menghasilkan lahan yang sebelumnya tidak produktif menjadi produktif. Kaliandra merah merupakan tanaman remidiasi yang mampu meningkatkan kualitas tanah, sehingga lahan-lahan yang ditanami kaliandra merah secara bertahap dapat menjadi lebih subur.
Selain itu, bunga kaliandra merah dapat dimanfaatkan untuk beternak madu galo-galo. Bunganya menjadi sumber makanan lebah madu. Daun kaliandra merah dapat digunakan sebagai pakan ternak dan bahan baku pembuatan kompos. Selanjutnya, ranting kaliandra merah dapat dijadikan sebagai wood pellet yang merupakan komoditas ekspor ke negara dengan empat musim. Wood pellet tersebut digunakan sebagai sumber energi pemanas bagi masyarakat di negara-negara tersebut.
Dengan memanfaatkan kaliandra merah secara maksimal, tidak ada bagian dari tanaman tersebut yang tidak dapat dimanfaatkan. Kayunya dapat dijual kepada PT Semen Padang sebagai bahan bakar alternatif yang menggantikan batubara, bunganya dapat dikonsumsi sebagai madu, daunnya dapat digunakan sebagai pakan ternak, dan rantingnya dapat dijadikan wood pellet.
Upaya PT Semen Padang dalam penanaman kaliandra merah sebagai sumber energi terbarukan merupakan langkah positif dalam mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan menjaga lingkungan. Diharapkan upaya ini dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain dan masyarakat untuk beralih ke sumber energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan.