PT Pertamina (Persero) kembali menegaskan komitmennya dalam pemberdayaan UMKM dengan meraih penghargaan platinum dalam ajang 2nd Bina Mitra UMKM Award 2025. Penghargaan tersebut diberikan kepada program PFpreneur yang dijalankan oleh Pertamina Foundation bersama mitra UMKM unggulannya, Bananania. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas konsistensi Pertamina dalam membina dan mendampingi UMKM agar tumbuh berkelanjutan dan menembus pasar global.
Vice President CSR & SMEPP Pertamina, Rudi Ariffianto, dalam keterangannya menyampaikan bahwa Pertamina secara konsisten menghadirkan berbagai program pemberdayaan UMKM setiap tahunnya. “UMKM merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia, dan Pertamina yang hadir di seluruh wilayah Nusantara punya tanggung jawab untuk memberdayakan mereka,” ungkapnya, Sabtu (17/5). Rudi menyebutkan, program-program seperti PFpreneur, UMK Academy, dan Pertapreneur Aggregator telah menjadi kendaraan penting bagi UMKM untuk naik kelas. Mulai dari pelatihan, pendanaan, hingga akses ke pameran dan investor, seluruhnya dirancang untuk menjadikan UMKM binaan Pertamina tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang secara global.
Program PFpreneur sendiri difokuskan untuk mendorong daya saing wirausaha perempuan. Selama lima tahun terakhir, program ini telah melatih lebih dari 6.300 pelaku usaha perempuan, dan memberikan bantuan stimulan serta inkubasi bisnis kepada 903 di antaranya. PFpreneur juga membina pelaku UMKM dalam lima aspek strategis, yakni perizinan usaha, peningkatan kapasitas SDM, akses pasar, kualitas produksi, serta pengelolaan keuangan. Wirausaha terbaik pun mendapatkan bantuan alat produksi sebagai penunjang usaha.
Presiden Direktur Pertamina Foundation, Agus Mashud S. Asngari, menjelaskan bahwa keunggulan PFpreneur terletak pada ekosistem pembinaan yang terpadu dan berkelanjutan. Para peserta mendapatkan kurasi, pelatihan, inkubasi bisnis selama tiga bulan, serta evaluasi berkala. “Pendampingan dilakukan oleh mentor dari berbagai latar belakang, termasuk pelaku bisnis, akademisi, dan praktisi kewirausahaan,” tuturnya.
Salah satu contoh nyata keberhasilan PFpreneur adalah kisah Bananania, UMKM berbasis olahan pisang asal Sleman, Yogyakarta. Didirikan oleh Sofyani Mirah, Bananania telah memproduksi beragam produk seperti keripik pisang, granola, tepung pisang, hingga rambak pisang. Setelah bergabung dengan PFpreneur pada tahun 2020, Bananania melaju ke program UMK Academy dan meraih predikat Champion kategori Go Global.
Dampaknya sangat signifikan. Omzet Bananania yang awalnya hanya Rp10 juta per bulan kini melonjak hingga Rp250 juta per bulan. Transformasi juga terjadi pada sistem keuangan mereka yang kini sepenuhnya digital. Dalam hal produksi, Bananania menerapkan prinsip green economy, menggunakan energi terbarukan untuk menekan biaya operasional hingga 40 persen, serta menerapkan zero waste production. Limbah dari produksi diolah menjadi lilin, sabun, eco enzyme, hingga pakan ternak yang bernilai ekonomis.
Sofyani menyebut PFpreneur sebagai titik balik keberhasilan usahanya. “Pendampingan intensif dari Pertamina menjadikan kami lebih percaya diri untuk ekspor dan mampu menerapkan prinsip ramah lingkungan dalam setiap rantai produksi,” ujarnya.
Pertamina sebagai pemimpin dalam transisi energi juga menegaskan komitmennya mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) dan target Net Zero Emission 2060. Melalui program-program seperti PFpreneur, Pertamina tak hanya menghadirkan energi, tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk tumbuh bersama dalam semangat keberlanjutan.