Program Desa Energi Berdikari Pertamina Raih Juara 1 di Ajang Energi Asia 2025

0
112
desa berdikari

Program Desa Energi Berdikari (DEB) besutan PT Pertamina (Persero) mengukir prestasi gemilang di kancah internasional dengan meraih juara pertama kategori Trailblazer dalam ajang bergengsi 2025 Energy Asia Awards, yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (16/6/2025).

Penghargaan ini diberikan atas inovasi sosial yang berhasil memberdayakan masyarakat melalui transisi energi, menempatkan DEB sebagai model unggulan dalam penerapan energi bersih berbasis komunitas. Ajang tahunan yang diselenggarakan oleh Petronas ini diikuti oleh 150 proposal dari 20 negara di Asia. Para finalis, termasuk Pertamina, harus mempresentasikan dan mempertahankan programnya di hadapan 10 dewan juri dari kalangan akademisi, lembaga riset, dan direksi BUMN energi.

Penghargaan diserahkan langsung oleh President & Group CEO Petronas, Tan Sri Tengku Muhammad Taufik, kepada Manager CSR PT Pertamina (Persero), Mohamad Roby Hervindo, dan disaksikan oleh Wakil Direktur PT Pertamina, Oki Muraza.

Dalam sambutannya, Tan Sri Tengku Muhammad Taufik menyatakan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan atas kontribusi aktif dalam merealisasikan transisi energi di Asia. “Kami dengan bangga mempersembahkan Energy Asia Award yang pertama, untuk mengapresiasi individu maupun institusi atas inovasi bisnis dan sosial dalam mendukung transformasi energi berkelanjutan di Asia,” ujarnya.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan bahwa Desa Energi Berdikari bukan sekadar program elektrifikasi, melainkan bagian dari tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) Pertamina yang mengintegrasikan transformasi ekonomi, sosial, dan lingkungan melalui energi terbarukan.

“Bersama masyarakat, kami mengimplementasikan teknologi tepat guna sesuai dengan potensi lokal masing-masing desa. Ini menjadi semangat Pertamina dalam menularkan transisi energi dari akar rumput,” ujar Fadjar.

Sejak diluncurkan pada 2019 dengan 15 desa, kini program DEB telah menjangkau 172 desa di seluruh Indonesia. Energi terbarukan seperti tenaga surya, biogas, gas metana, mikrohidro, biodiesel, dan sistem hybrid menjadi katalisator pembangunan. Program ini telah memberi dampak langsung kepada 46.579 penerima manfaat, serta menyumbang pengurangan emisi karbon sebesar 729.808 ton CO₂ ekuivalen per tahun.

Selain dampak lingkungan, DEB juga menghasilkan multiplier effect ekonomi dengan peningkatan pendapatan masyarakat hingga Rp 3,7 miliar per tahun.

Salah satu tokoh lokal penerima manfaat, Warriyanto dari DEB Kampoeng Kepiting, Desa Kutawaru, Cilacap, menceritakan bagaimana program ini mengubah wajah ekonomi desanya. “Dulu kami kesulitan karena banyak kepiting mati sebelum terjual. Kini, dengan panel surya dari Pertamina, kami punya sistem pendingin dan aerator. Sentra kuliner laut kami juga berkembang pesat, omzetnya bisa tembus Rp 80 juta per bulan,” katanya.

Sebagai pemimpin transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target net zero emission 2060, sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) serta pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di seluruh operasionalnya.

Keberhasilan DEB di ajang internasional ini semakin memperkuat posisi Pertamina sebagai perusahaan energi nasional yang tidak hanya fokus pada bisnis, tetapi juga berperan aktif dalam transformasi sosial dan lingkungan yang berkelanjutan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here