PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) memastikan produksi bahan bakar pesawat udara atau avtur berjalan optimal guna mendukung kelancaran perjalanan jemaah haji asal Indonesia ke Tanah Suci.
Corporate Secretary KPI Hermansyah Y. Nasroen mengatakan, komitmen tersebut merupakan bentuk dukungan Pertamina terhadap kelancaran ibadah haji tahun ini, dengan menjamin ketersediaan energi untuk transportasi udara dari berbagai embarkasi di seluruh Indonesia.
“KPI menyediakan bahan bakar yang cukup untuk mendukung transportasi jemaah haji, sehingga dapat memastikan kelancaran perjalanan dari Indonesia menuju Arab Saudi,” ujar Hermansyah dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/5).
Produksi Avtur Capai 6 Juta Barrel
Selama periode Januari hingga April 2025, KPI telah memproduksi sekitar 6 juta barrel avtur yang disuplai dari lima kilang utama, yakni Kilang Dumai, Plaju, Cilacap, Balikpapan, dan Balongan.
Kemenag sendiri mencatat jumlah jemaah haji Indonesia tahun ini mencapai 221.000 orang, dengan gelombang pemberangkatan telah dimulai sejak 2 Mei 2025 melalui 13 bandara embarkasi di seluruh Indonesia.
Sesuai Standar Internasional
Hermansyah menambahkan, avtur yang diproduksi KPI telah memenuhi standar internasional, sehingga mampu mendukung kenyamanan dan keselamatan penerbangan jemaah haji selama menjalankan rukun Islam kelima.
“Kami berharap jemaah haji puas dengan kontribusi yang diberikan KPI sehingga dapat menjalankan ibadahnya dengan lebih nyaman dan khidmat,” imbuhnya.
Avtur untuk Kebutuhan Nasional
Selain untuk keperluan musim haji, KPI memastikan produksi avtur tetap berjalan sesuai target setiap bulan guna memenuhi kebutuhan nasional sektor penerbangan, yang saat ini menjadi salah satu tumpuan utama mobilitas masyarakat.
“Semoga kontribusi KPI bisa menginspirasi perusahaan lainnya untuk mendukung kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya,” tutup Hermansyah.
PT Kilang Pertamina Internasional merupakan bagian dari Subholding Refining & Petrochemical PT Pertamina (Persero), yang berperan penting dalam menjaga ketahanan energi nasional, termasuk dalam konteks mendukung agenda keagamaan dan nasional strategis seperti ibadah haji.
