Pemilihan bahan bakar minyak (BBM) berkualitas dibutuhkan agar pembakaran mesin bisa optimal. Selain itu, penggunaan BBM lebih efisien dan tidak menyumbang efek buruk bagi lingkungan. Karena itu konsumen diharapkan menggunakan BBM sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan oleh kendaraannya.
Dosen Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Witantyo mengatakan, BBM dengan RON lebih tinggi seperti Pertamax memiliki kandungan pembersih yang lebih banyak dibandingkan bahan bakar lain dengan RON lebih rendah. ‘’Dengan demikian, jika pakai Pertamax maka ruang bakar atau mesin akan lebih bersih,’’ ujar Witantyo, Selasa (21/9).
Lebih lanjut, dia menambahkan dengan ruang bakar yang lebih bersih maka mesin juga akan lebih bersih. ‘’Dan efek lanjutannya, konsumsi BBM bisa lebih efisien,’’ ungkap Witantyo. Hal ini didukung pula oleh Marketing and After Sales Service Manager Honda Surabaya Center (HSC), William Saputra.
Menurut dia, semua kendaraan sebenarnya sudah mencantumkan ketentuan atau spesifikasi BBM yang digunakan untuk kendaraan tersebut. ‘’Penggunaan BBM yang sesuai dengan ketentuan dapat memberikan efek jangka panjang bagi kendaraan,’’ ujar William.
BBM dengan RON lebih tinggi akan menghasilkan pembakaran yang sempurna. Dengan demikian otomatis kinerja mesin akan lebih maksimal dan penggunaan BBM akan lebih hemat. ‘’Selain itu, menggunakan BBM yang RON-nya lebih rendah dari yang disarankan oleh pabrikan sebetulnya berpengaruh ke kinerja mesin. Istilahnya bisa menyebabkan pembakaran yang prematur dan otomatis mesinnya jadi tidak bertenaga,’’ terangnya.
Adapun dampak jangka panjangnya, mesin jadi knocking atau nglitik. Jika dibiarkan, lama-lama akan merusak mesin. ‘’Jika terjadi kerusakan tentu biaya yang dikeluarkan konsumen akan lebih tinggi,’’ jelas William.
Dalam rangka memenuhi komitmen kepada konsumen dalam mendapatkan BBM berkualitas, Pertamina melalui Marketing Region Jatimbalinus memastikan spesifikasi BBM yang ada di SPBU telah memenuhi standar aturan yang ada.
Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Jatimbalinus, Deden Mochamad Idhani mengatakan beberapa produk Pertamina seperti Pertamax dan Pertamax Plus yang masing-masing memiliki angka oktan 92 dan 95 telah memenuhi standar EURO (emisi gas buang internasional) dan sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 20 tahun 2017.
‘’BBM dengan kandungan oktan (RON) lebih tinggi lebih ramah lingkungan karena lebih rendah emisi. Selain itu, BBM dengan oktan lebih tinggi membuat pembakaran di ruang mesin lebih sempurna sehingga pemakaian bahan bakar menjadi lebih irit,’’ ujar Deden.
Pertamina sebagai lembaga penyalur resmi BBM, terus memberikan edukasi kepada konsumen mengenai penggunaan bahan bakar sesuai dengan spesifikasi kendaraan. Contohnya, saat ini Pertamina memiliki bahan bakar minyak jenis gasoline seperti Pertamax yang memiliki kelebihan yaitu formula PERTATEC (Pertamina Technology), formula zat aditif yang memiliki kemampuan untuk membersihkan endapan kotoran pada mesin sehingga mesin jadi lebih awet, menjaga mesin dari karat serta pemakaian bahan bakar yang lebih efisien.
Deden mengungkapkan, Pertamina juga telah memiliki bahan bakar dengan standar Euro 4 yaitu Pertamax Turbo. ‘’Selain membuat awet mesin, dengan terpenuhinya standar tersebut artinya bahan bakar Pertamina juga ramah lingkungan,’’ ungkap Deden.
Dia menambahkan, pihaknya tidak merekomendasikan konsumen untuk mengisi kendaraan di bawah angka kompresi kebutuhan atau spesifikasi kendaraan. ‘’Misalkan jika kendaraan dengan kompresi 10:1 yang membutuhkan BBM dengan RON minimal 92 yaitu Pertamax, sebaiknya konsumen tidak mencampur dengan produk yang memiliki RON di bawah itu. Dengan mengisi BBM sesuai kebutuhan, selain menjaga mesin tetap awet pembakaran juga menjadi lebih sempurna sehingga tidak menimbulkan polusi yang dapat mengotori lingkungan,’’ pungkas Deden.
Sumber asli: radarmadiun.co.id