Seputarenergi – Bahan Bakar Minyak (BBM) alami dari minyak nabati asal Indonesia semakin diminati di pasar internasional. PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mencatat prestasi gemilang dengan berhasil mengekspor 15.000 metrik ton biodiesel ke Eropa pada tahun 2022. Hal ini menjadi bukti konkret bahwa upaya pemerintah dalam mendorong energi baru terbarukan (EBT) telah berada di jalur yang tepat.
“Sebagian kita ekspor ke eropa 15.000 metrik ton,” kata Taufik dalam acara “11 Tahun Indonesia EBTKE Conex”, di ICE BSD, Jumat (14/7/2023).
Menurut keterangan dari Direktur Utama PT KPI, Taufik Aditiyawarman, Pertamina akan terus meningkatkan produksi bahan bakar nabati untuk mendukung target net zero emission 2060. Kilang Pertamina di Cilacap sendiri telah berhasil memproduksi 3000 barel per hari biodiesel, yang kemudian digunakan dalam berbagai event internasional, termasuk untuk Generator di G20 hingga formula e.
“Biodisel plant Cilacap 100% green dan sudah digunakan untuk pertama generator di G20. Karena untuk bahan bakar diesel generator harus green,” tambah Taufik dengan bangga.
Kedepannya, KPI memiliki rencana ambisius untuk meningkatkan produksi biodiesel di Kilang Cilacap menjadi 6.000 barel per hari, atau dua kali lipat dari produksi saat ini. Selain itu, pihak KPI juga akan meningkatkan pasokan diesel berbasis CPO (Crude Palm Oil) atau green diesel dari Dumai dan Plaju untuk memastikan kelangsungan program biodiesel dan mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM).
“Saat ini (Cilacap) 3.000 jadi 6000, Dumai 1.000, dan Plaju saat ini sudah studi sampe 20.000 barel per hari,” jelas Taufik.
Prestasi ekspor biodiesel ke Eropa dan rencana pengembangan produksi yang ambisius ini menegaskan peran strategis biodiesel nabati sebagai salah satu solusi dalam mencapai target energi bersih dan berkelanjutan. Dengan pemanfaatan biodiesel yang semakin luas, Indonesia semakin mendekatkan diri pada pencapaian visi Net Zero Emission 2060, menjadikan negeri ini sebagai lokomotif perubahan menuju masa depan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.