Seputarenergi – Industri-industri yang beroperasi di wilayah Tangerang, Banten, tengah mengambil langkah tegas untuk mengurangi polusi udara dengan menghentikan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik sendiri dan beralih ke pasokan listrik dari PT PLN (Persero).
Salah satu pelaku industri yang melakukan perubahan ini adalah PT Polychem Indonesia, yang bergerak di sektor bahan baku polyester. Menurut Electric Instrument Manager PT Polychem Indonesia, Taufan Prihadi, perusahaan mereka telah menghentikan operasi PLTU sebesar 2×15 MW yang sebelumnya digunakan untuk membangkitkan listrik mandiri. Listrik tersebut kini berasal dari jaringan PLN.
“Untuk mengurangi polusi udara, kami mempensiunkan PLTU yang sebelumnya dikelola mandiri untuk menekan emisi,” ungkapnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Sabtu, 26 Agustus 2023.
Selain manfaat dalam aspek lingkungan, peralihan ini juga memberikan keuntungan dalam sisi operasional perusahaan. Taufan Prihadi mengungkap bahwa perusahaan lebih hemat dari segi biaya operasional karena biaya listrik dari PLN jauh lebih rendah daripada biaya operasional PLTU mandiri.
“Sekarang pakai listrik dari PLN juga lebih hemat dari sisi pengeluaran. Ongkos listriknya lebih murah dan bebas biaya perawatan. Dulu saat PLTU kami beroperasi, konsumsi batu bara kurang lebih mencapai 740 ton per hari,” terangnya.
Keputusan ini tidak hanya mengurangi dampak lingkungan negatif, tetapi juga memberikan nilai positif bagi manajemen perusahaan. Langkah ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang menargetkan pencapaian net zero emission pada tahun 2060. Dengan alih penggunaan listrik yang lebih ramah lingkungan, industri-industri di Tangerang berkontribusi pada upaya bersama mencapai sasaran ini.
Dengan langkah-langkah seperti ini, industri-industri di Tangerang telah memperlihatkan kesadaran akan tanggung jawab lingkungan dan pentingnya berkontribusi pada upaya global dalam mengurangi polusi dan dampak negatif perubahan iklim.
