Seputarenergi– Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, sebuah proyek monumental dalam sejarah Pertamina, telah mencapai pencapaian luar biasa dengan progres mencapai 82%. Ini adalah tonggak besar dalam upaya menuju kemandirian energi Indonesia.
RDMP Balikpapan bukanlah proyek biasa. Dengan total 5.203 peralatan yang memiliki berat mencapai 110.000 ton, proyek ini memerlukan manajemen yang sangat cermat. Salah satu pencapaian terkemuka adalah penggunaan peralatan berat pada Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) First Regenerator, yang memiliki berat mencapai 1.099 ton. Equipment tertinggi dalam proyek ini adalah Propane/Proylene, mencapai ketinggian sekitar 110 meter.
RDMP Balikpapan memiliki dampak besar pada kapasitas kilang Pertamina, dengan peningkatan sebesar 100 ribu barel per hari. Selain meningkatkan kapasitas produksi, proyek ini juga akan mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM), memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi nasional.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo, menekankan bahwa RDMP Balikpapan adalah proyek strategis nasional yang sangat penting untuk ketahanan dan kemandirian energi nasional. Meskipun dihadapkan pada tantangan Covid-19, proyek ini telah mencapai pencapaian yang mengesankan.
Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, menyoroti tingkat kesulitan yang luar biasa dalam menjalankan proyek RDMP Balikpapan. Ini disebabkan oleh kebutuhan untuk menjaga kilang eksisting tetap beroperasi selama pelaksanaan proyek. Keamanan dan keandalan operasi kilang merupakan fokus utama.
Nicke menjelaskan bahwa proyek ini terbagi menjadi dua fase. Fase pertama adalah peningkatan kapasitas, sementara fase kedua adalah peningkatan kualitas dan diversifikasi produk, termasuk produk petrokimia dan LPG.
“Dengan peningkatan kapasitas ini, kami akan secara signifikan mengurangi impor BBM sebanyak 100.000 barel per hari, yang akan memberikan dampak positif pada Current Account Defisit Indonesia,” tambah Nicke.
Nicke juga menegaskan bahwa kualitas produk yang dihasilkan oleh RDMP Balikpapan akan meningkat, sesuai dengan standar Euro5 yang ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Hal ini sejalan dengan komitmen Pertamina dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh operasinya.
RDMP Balikpapan bukan hanya proyek infrastruktur biasa; ini adalah investasi dalam masa depan energi Indonesia yang lebih berkelanjutan. Pertamina tetap komitmen untuk memainkan peran sentral dalam transisi energi menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
“Proyek Strategis Nasional ini kita dorong supaya bisa sesuai dengan target. Saya cukup bahagia dan bangga, bahwa terlepas dari tantangan Covid-19, proyek ini telah mencapai target 82%,” ujar Kartika Wirjoatmodjo saat melakukan kunjungan kerja ke Kantor Kilang Pertamina Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu 27 September 2023.