Anggota Komisi VII DPR Harry Poernomo mendukung Pertamina, yang tetap beroperasi di saat pandemi COVID-19. Upaya tersebut dinilai penting, karena bisa menjaga gerak roda ekonomi nasional.
“Sebenarnya, anjloknya minyak dunia juga memukul Pertamina, terutama di sektor hulu. Namun Pertamina tetap menjaga operasionalnya sehingga bisa menjaga gerak roda ekonomi nasional,” kata Harry, Rabu (6/5).
Menurut Harry, Pertamina memang terdampak dengan anjloknya harga minyak dunia. Sebab, 80 persen keuntungan tahunan diperoleh dari sektor hulu dan sisanya sektor hilir.
Faktanya, di saat terkena dampak, Pertamina justru memilih untuk mempertahankan operasional hulu dan menjaga produksi kilang.
Pertamina, juga tidak memilih membeli minyak impor keseluruhan tetapi tetap menyerap minyak dari KKKS di dalam negeri meski dengan harga lebih tinggi.
“Ini karena Pertamina mengemban fungsi ganda. Satu sisi komersial dan sisi lain adalah program pemerintah atau penugasan. Dan ini pula yang membedakan Pertamina dengan perusahaan komersial lain,” kata Harry.
Kalau saja Pertamina memilih menutup kilang, melakukan impor keseluruhan, menutup sumur migas dan tidak membeli minyak mentah dari KKKS dalam negeri, menurut Harry, dampaknya akan luar biasa.
Selain pendapatan Pemerintah berkurang dari sektor pajak, juga berdampak terhadap KKKS itu sendiri. Akibatnya lagi, akan terjadi PHK besar-besaran terhadap karyawan KKKS.