Penggunaan Sertifikat Energi Terbarukan PLN Meningkat 75% pada 2023

0
404

Seputarenergi – PT PLN (Persero) melaporkan peningkatan signifikan penggunaan Renewable Energy Certificate (REC) atau sertifikat energi terbarukan pada tahun 2023, mencapai 3,08 terawatt hour (TWh), meningkat 75% dibandingkan dengan realisasi tahun 2022 sebesar 1,76 TWh.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa peningkatan penggunaan REC ini sejalan dengan kebutuhan dekarbonisasi, khususnya di sektor industri dan bisnis. Produk yang dihasilkan melalui energi bersih menjadi kunci daya saing industri saat ini, dan REC menjadi jawaban atas tuntutan zaman.

Darmawan menyatakan, “PLN sebagai leader sektor percepatan penggunaan energi baru terbarukan akan mendukung daya saing industri nasional dengan mendorong penggunaan energi bersih sebagai basis kelistrikan.” PLN berkomitmen untuk memberikan opsi pengadaan yang memungkinkan pemenuhan target hingga 100% penggunaan energi terbarukan.

Sejak diluncurkan pada tahun 2020 hingga akhir 2023, total penjualan REC PLN telah mencapai lebih dari 5 TWh. Hingga akhir tahun 2023, 296 pelanggan telah memanfaatkan REC PLN, dengan industri dan sektor bisnis di wilayah Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan DKI Jakarta menjadi yang paling aktif menggunakan sertifikat ini.

PLN menjelaskan bahwa setiap sertifikat REC membuktikan bahwa listrik per megawatt hour (MWh) yang digunakan pelanggan berasal dari pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) atau nonfosil. Sistem pelacakan elektronik dari APX TIGRs di California, AS, digunakan untuk memastikan transparansi, akuntabilitas, dan pengakuan internasional atas penggunaan EBT.

Dengan adanya REC, PLN memberikan solusi bagi pelanggan yang ingin terlibat aktif dalam mendukung energi bersih, sambil memberikan kepastian dan kejelasan melalui sertifikasi internasional yang terverifikasi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here