Dalam rangka memperingati Hari Hutan Sedunia, PT Pertamina (Persero) menegaskan komitmennya dalam memperkuat program Hutan Lestari Pertamina. Program ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 atau lebih cepat, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyampaikan bahwa sejak diluncurkan pada 2018 hingga 2024, Hutan Lestari Pertamina telah berhasil menanam sekitar 9 juta pohon, yang mampu menyerap emisi karbon hingga 222 ribu ton CO₂eq per tahun.
“Hutan Lestari Pertamina merupakan program konservasi dan reforestasi melalui penanaman pohon mangrove dan daratan, distribusi bibit pohon, serta peningkatan ekonomi masyarakat,” ujar Fadjar dalam keterangan resminya, Jumat (21/3).
Sejalan dengan Tema “Forests and Food”
Fadjar menjelaskan bahwa program ini juga sejalan dengan tema Hari Hutan Sedunia tahun ini, yaitu “Forests and Food”, yang menyoroti peran penting hutan dalam menjaga ketahanan pangan, mempertahankan mata pencaharian, dan melindungi keanekaragaman hayati.
Melalui pendekatan berbasis Environmental, Social, and Governance (ESG) serta mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) poin #13 (Aksi Iklim), #14 (Ekosistem Laut), dan #15 (Ekosistem Daratan), Pertamina secara aktif melibatkan masyarakat dalam setiap proses penanaman pohon, guna menciptakan keberlanjutan jangka panjang.
Mangrove dan Kontribusi Sosial-Ekonomi
Program penanaman mangrove yang dijalankan Pertamina tidak hanya berfungsi sebagai penyerap karbon dan pencegah abrasi, tetapi juga sebagai penahan dampak bencana tsunami. Hingga kini, Pertamina telah melaksanakan 337 program penanaman pohon di atas lahan seluas 891 hektar, memberikan manfaat ekonomi bagi 4.783 orang, dengan pendapatan mencapai Rp3 miliar per kelompok per tahun.
Perhutanan Sosial dan Kolaborasi dengan Petani
Sebagai bagian dari perluasan program, Pertamina juga menjalankan Program Perhutanan Sosial di 13 lokasi di seluruh Indonesia, termasuk Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Bali, Nusa Tenggara, dan Pulau Jawa. Program ini menyasar 3.795 petani, dengan dukungan berupa bibit pohon, pelatihan pupuk organik, serta edukasi pelestarian hutan.
Hingga kini, kerja sama ini telah menghasilkan penanaman pohon produktif seluas 68 hektar dan pembibitan hingga 338 ribu pohon produktif. Salah satu kisah sukses datang dari Wastoyo, Local Hero dari Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Margo Rukun Bestari di Lampung.
“Kami telah mandiri dalam membibitkan 190 ribu pohon dan mengelola 70 ton kulit kopi per tahun untuk diolah menjadi pupuk organik. Hasil usaha kami menghasilkan omzet hingga Rp1,5 miliar per tahun,” ungkap Wastoyo.
Komitmen Menuju Transisi Energi Berkelanjutan
Sebagai pemimpin dalam transisi energi, Pertamina terus menunjukkan aksi nyata untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Seluruh inisiatif pelestarian lingkungan yang dijalankan merupakan bagian dari strategi jangka panjang menuju netralitas karbon, yang menjadi prioritas Pertamina dalam mencapai Indonesia Net Zero Emission 2060.