Seputarenergi – Mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Jember telah berhasil menciptakan sebuah inovasi yang menarik perhatian publik, yaitu mobil listrik cerdas bernama TITEN. Mobil ini tidak hanya hemat energi, tetapi juga ramah lingkungan, menjawab tantangan keberlanjutan dalam dunia transportasi perkotaan.
TITEN, sebuah singkatan dari “niteni” dalam bahasa Jawa yang berarti memperhatikan, menyimak, atau mengamati, menggambarkan nilai-nilai ketelatenan, ketelitian, dan ketekunan yang ditanamkan dalam proyek mobil ini. Keunggulan TITEN dalam hal efisiensi energi dan inovasi desain cukup mengesankan, terbukti dengan meraih posisi ketiga dalam ajang kompetisi bergengsi, Shell Eco Marathon Asia Pasific and Middle East 2023, yang berlangsung di sirkuit internasional Mandalika pada 4-9 Juli 2023. Kategori yang dimenangkan adalah urban concept battery electric.
Manajer Tim TITEN FT Universitas Jember, Albartsany Hasan, mengungkapkan, “Dari 14 mobil yang turun di kategori itu hanya separuh yang lolos dari tahapan technical inspection. Jadi berhasil membangun mobil saja belum jaminan bisa bertanding. Alhamdulillah salah satu mobil yang lolos adalah TITEN. Ketujuh mobil ini yang kemudian bertanding di lintasan Sirkuit Internasional Mandalika,”.
Kategori perlombaan ini bertujuan untuk merancang kendaraan listrik yang hemat energi sesuai dengan kebutuhan nyata transportasi di perkotaan. Spesifikasi mobil mencakup roda empat, rem, lampu, dan wiper yang semuanya berfungsi dengan baik. Setiap mobil berlomba menempuh jarak terjauh dengan sekali pengisian baterai berkapasitas 1 kilowatt hour (kWh). TITEN, dengan waktu pengisian baterai tiga jam, berhasil menempuh jarak 115 kilometer.
Keberhasilan TITEN tidak lepas dari upaya untuk mereduksi bobot mobil, termasuk pemilihan bahan-bahan ringan seperti aluminium untuk frame dan serat karbon untuk badan mobil. Langkah ini telah meningkatkan efisiensi mobil TITEN hingga 27 persen. Meskipun berhasil meraih prestasi, tim TITEN masih memiliki tekad untuk terus melakukan riset dan pengembangan guna meningkatkan performa mobil ini.
Bima Haykal, Ketua Tim TITEN, menyatakan, “Tentu saja kami tidak lantas berpuas hati, sebab masih banyak celah pengembangan. Kami akan terus melakukan riset dan perancangan lanjutan untuk meningkatkan performa TITEN,”. Tim juga perlu mengevaluasi beberapa aspek, termasuk masalah strategi dalam penggunaan power train. “Karena kita hanya mengoptimalkan instalasi sedangkan tim lain telah menggunakan metode transmisi,” tambah Bima Haykal.
Dukungan yang diberikan oleh Dekanat FT Universitas Jember turut berkontribusi dalam kesuksesan proyek TITEN. Salah satu dosennya, M. Nur Koyim Kustanto, yang bertindak sebagai pembimbing tim, menyatakan bahwa pengalaman pertama kali mengikuti kompetisi mobil listrik tingkat internasional telah memberikan rasa percaya diri yang lebih kepada para mahasiswa. Hal ini juga memungkinkan mereka untuk belajar dari pesaing baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
“Dengan hanya menggunakan daya listrik dari baterai berukuran kecil, kami berhasil menempuh jarak 115 kilometer. Sebagai tim riset mobil listrik FT Universitas Jember yang pertama kali berpartisipasi dalam ajang internasional, keberhasilan ini adalah langkah awal yang menginspirasi untuk persaingan yang lebih besar di masa mendatang. Keberhasilan ini akan mendorong lebih banyak riset dalam pengembangan mobil listrik di FT Universitas Jember,” ungkap M. Nur Koyim Kustanto.
Melalui prestasi TITEN, mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Jember telah menunjukkan kemampuan dan dedikasi mereka dalam mengembangkan solusi-solusi inovatif yang berkontribusi pada pengembangan teknologi dan keberlanjutan energi di Indonesia. Keberhasilan ini membuktikan bahwa kolaborasi antara pendidikan dan riset dapat menghasilkan dampak yang signifikan dalam mengatasi tantangan energi dan lingkungan.