Menyikapi isu kualitas udara Jakarta dan sekitarnya yang menjadi perbincangan publik belakangan ini, Pertamina Patra Niaga berinisiatif mengajak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mencari tahu tingkat emisi kendaraan dengan menggelar uji emisi gratis bagi masyarakat.
Uji emisi gratis tersebut digelar mulai Sabtu hingga Minggu (19-20 Agustus) di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Wahyunoto Lukman mengapresasi inisiatif Pertamina Patra Niaga tersebut.
Uji emisi gratis bagi masyarakat di tengah isu polusi yang sedang hangat menurutnya menjadi ajang untuk mengedukasi sekaligus mengajak masyarakat peduli.
“Kami mengajak masyarakat untuk ikut peduli terhadap keadaan gas buang kendaraan yang dapat kita ketahui dan kendalikan lewat hasil uji emisi. Yang terpenting melakukan perawatan dan servis berkala agar emisi gas buangnya tidak melampaui baku mutu, dan mudah-mudahan dengan pengendalian emisi gas buang kendaraan bermotor ini dapat membantu menekan polusi udara yang terjadi,” ungkap Wahyu dalam keterangan tertulis, Sabtu (19/8/2023).
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, langkah uji emisi ini sebagai bentuk kepedulian Pertamina terhadap emisi kendaraan masyarakat. Sebab, emisi gas buang kendaraan menjadi salah satu faktor penyumbang polutan udara.
“Atas hal tersebut, kami lakukan uji emisi gratis bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup. Caranyapun mudah, hanya perlu booking slot uji emisi menggunakan aplikasi MyPertamina dan langsung datang ke parkiran GIIAS. Hasil ujinya resmi diverifikasi dari Dinas Lingkungan Hidup,” jelas Irto.
Irto berharap hasil uji emisi ini memunculkan kesadaran masyarakat untuk merawat, serta bijak memilih dan menggunakan bahan bakar bagi kendaraannya. “BBM dengan sulfur rendah berpengaruh langsung ke kadar emisi kendaraan,” tegasnya.
Ini Jawaban Pertamina Pertamina Patra Niaga, kata Irto, menawarkan beragam bahan bakar dengan sulfur rendah yang lebih ramah lingkungan. Pertamax Turbo dan Perta Dex merupakan produk BBM dengan sulfur terendah, di bawah 50 ppm atau setara EURO 4.
“Lalu ada juga Pertamax dan Dexlite yang juga rendah sulfurnya, serta terakhir Pertamax Green 95 dengan bauran energi terbarukan, emisi yang dihasilkan juga rendah dan lebih ramah lingkungan,” jelasnya.
Uji emisi gratis tersebut memperoleh respons positif dari masyarakat. Tuti, salah satu pemilik kendaraan yang mendaftar mengungkapkan dirinya tertarik untuk uji emisi untuk mengetahui kondisi kesehatan mobilnya.
“Biar tahu, karena hasilnya uji emisi bisa menunjukkan mobil kita kondisinya baik atau tidak,” ujarnya. Pengendara lainnya, Chandra menuturkan hal serupa. Dia beranggapan, lewat uji emisi bisa diketahui apakah mobilnya sehat dan layak untuk digunakan sehari-hari. Chandar juga mengaku baru mengtahui bahwa penggunaan BBM turut berpengaruh ke emisi kendaraannya.
“Awalnya tidak tahu, semoga lewat hasil uji emisi kali ini bisa mengetahui dan menerapkan bahan bakar yang lebih baik dari yang digunakan saat ini,” katanya.
Sumber asli: sindonews.com