Seputarenergi – Pertamina, perusahaan migas terkemuka di Indonesia, secara resmi meluncurkan Sustainability Academy dan Sustainability Center pertama di Asia. Peluncuran ini merupakan bagian dari upaya Pertamina untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) secara berkelanjutan dalam menghadapi era transisi energi di Indonesia. Acara peluncuran ini diadakan dalam rangka Indonesia Sustainability Forum (ISF) yang digelar di Park Hyatt Hotel, Jakarta, pada Kamis, 7 September 2023.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menyatakan bahwa peluncuran Sustainability Academy dan Sustainability Center adalah bagian dari komitmen Pertamina dalam menghadapi salah satu tantangan terbesar, yaitu menyiapkan SDM dan masyarakat untuk memahami program-program keberlanjutan. Nicke juga menekankan bahwa tanpa keterlibatan semua pihak, mencapai target Net Zero Emission (NZE) 2060 akan sulit tercapai.
Nicke menjelaskan bahwa Pertamina telah melakukan transformasi bisnis dan organisasi, dan saatnya bagi perusahaan ini untuk memberikan kontribusi lebih besar dalam menyiapkan talenta-talenta yang dapat mengemban peran dalam transisi energi menuju NZE 2060. Dia berharap Pertamina Sustainability Academy dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya energi berkelanjutan dan memastikan bahwa semua pihak memiliki pemahaman yang sama.
Menurut Nicke, pencapaian NZE harus dimulai dari diri sendiri, dan setiap individu dalam masyarakat harus terlibat. Pertamina Sustainability Academy akan memulai pendidikan keberlanjutan dari internal terlebih dahulu, memberikan pemahaman komprehensif kepada para pekerja Pertamina tentang keberlanjutan.
Nicke juga mengungkapkan bahwa Pertamina akan menjalin kerja sama dengan universitas dan mitra-mitra internasional untuk saling berbagi pengetahuan melalui Sustainability Academy.
Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rabin Indrajad Hattari, menambahkan bahwa pemerintah mendukung inisiatif Badan Usaha Milik Negara seperti Pertamina dalam mengembangkan biofuel generasi kedua dan ketiga. Pertamina telah mengembangkan biofuel generasi kedua dari ranting buah kosong, yang diharapkan dapat dipasarkan dalam 2-3 tahun.
Selain itu, Pertamina sedang mencari solusi biofuel generasi ketiga yang menggunakan LNG, meskipun ini memerlukan waktu lebih lama dan penelitian yang lebih mendalam.
Pertamina, sebagai pemimpin dalam transisi energi di Indonesia, telah berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan mendorong program-program yang berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Semua upaya ini sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.