Seputarenergi – Pengamat energi dari Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa, memberikan apresiasi kepada Pertamina atas pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Hidrogen. Menurutnya, langkah ini sejalan dengan rencana transisi energi bersih dan merupakan inisiatif yang patut diapresiasi.
Dalam sambutannya, Fabby Tumiwa mengatakan, “Patut diapresiasi karena hidrogen memang bisa menjadi salah satu alternatif energy carrier, yang bisa dipakai untuk menggantikan energi fosil.” Ia juga menyoroti sumber hidrogen yang berasal dari panas bumi dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Pertamina.
Lebih lanjut, Fabby Tumiwa berharap bahwa upaya Pertamina dalam membangun SPBU hidrogen ini berhasil, terutama karena hal ini merupakan bagian dari upaya menciptakan ekosistem kendaraan hidrogen. Menurutnya, keberadaan kendaraan berbahan bakar hidrogen bisa menjadi alternatif energi bersih selain baterai kendaraan listrik (EV).
“Saya harap sukses langkah Pertamina ini. Mungkin ini juga bagian dari strategi bisnis mereka. Pertamina masuk ke industri mobil listrik lewat pengembangan ekosistem baterai di Indonesia dan sekarang di kendaraan hidrogen,” ujarnya.
Fabby Tumiwa juga menekankan pentingnya pembentukan komunitas hidrogen sebagai bagian dari upaya transformasi bisnis Pertamina. Menurutnya, langkah ini harus dilakukan untuk mengantisipasi berkurangnya penggunaan bahan bakar minyak (BBM) fosil di masa depan.
Meskipun begitu, Fabby Tumiwa mengingatkan bahwa Pertamina tidak dapat berjalan sendiri dalam upaya pembentukan ekosistem hidrogen. Pemerintah diharapkan dapat mendampingi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) migas tersebut dalam mengembangkan ekosistem ini melalui penyusunan regulasi yang mendukung.
“Pemerintah harus menyiapkan regulasi yang bisa mendorong pengembangan ekosistem kendaraan hidrogen,” tambahnya.
Sebelumnya, Pertamina bekerja sama dengan Toyota untuk mengembangkan ekosistem hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan di Indonesia. Peletakan batu pertama Hydrogen Refueling Station (HRS) dilakukan pada 17 Januari 2024 di SPBU Daan Mogot.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menyatakan bahwa pembangunan SPBU Hidrogen merupakan tonggak penting dalam mendukung pencapaian target net zero emission (NZE) 2060. “Karena ini real clean energy, tidak ada waste,” katanya.
Nicke Widyawati menegaskan bahwa pasar SPBU Hidrogen sudah ada dan siap. Dalam kerja sama dengan Toyota, kendaraan bertenaga hidrogen, seperti Toyota Mirai, akan melakukan pengisian hidrogen di SPBU Hidrogen Pertamina. Keberadaan kendaraan berbahan bakar hidrogen dianggap sebagai alternatif energi bersih selain baterai EV.