PT Pertamina Patra Niaga menyatakan bahwa ketersediaan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) menjelang Ramadan dan Idulfitri dalam kondisi aman. Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, mengungkapkan berdasarkan data perusahaan bahwa stok energi yang dikelola telah memenuhi kebutuhan masyarakat untuk periode libur panjang tersebut.
Per tanggal 19 Februari 2025, rata-rata ketahanan stok BBM jenis Pertalite mencapai 21 hari, cukup untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadan dan Idulfitri. Sementara itu, stok Pertamax diperkirakan cukup untuk 19 hari ke depan, Solar untuk 17 hari, dan Avtur untuk 21 hari. Informasi ini menunjukkan kesiapan pasokan BBM yang dapat mendukung mobilitas dan aktivitas masyarakat selama libur akhir tahun.
Untuk LPG, Riva mengungkapkan bahwa ketahanan stok mencapai 14,63 hari. Dalam rapat bersama Komisi XII DPR-RI di gedung Parlemen, Jakarta, ia menyebutkan bahwa stok untuk Pertalite berada di angka 21 hari, Pertamax 19 hari, dan Pertamax Turbo mencapai 23 hari, termasuk biosolar. Riva menambahkan bahwa pasokan LPG selanjutnya juga sudah dalam perjalanan, sehingga diharapkan distribusi dapat berjalan lancar.
Dalam kesempatan yang sama, Riva memproyeksikan adanya peningkatan konsumsi energi pada periode Ramadan dan Idulfitri 2025. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pertamina akan membentuk Satuan Tugas Ramadan-Idulfitri (Satgas Rafi) yang akan beroperasi mulai 17 Maret hingga 13 April 2025, yaitu dua minggu sebelum dan dua minggu setelah hari raya. Langkah ini diambil agar distribusi dan keamanan stok kebutuhan energi tetap terkendali selama periode puncak permintaan.
Riva juga mengungkapkan bahwa proyeksi peningkatan permintaan produk LPG pada periode tersebut mencapai 6,7% dibandingkan periode normal, sedangkan produk BBM seperti Pertamax dengan kadar oktan 92 diperkirakan meningkat sebesar 16,7% dan Pertalite sebesar 11,2%. Meningkatnya konsumsi BBM didorong oleh tingginya aktivitas mudik lebaran, sedangkan konsumsi Solar atau Biosolar diperkirakan menurun akibat berkurangnya operasional truk muatan logistik. Meski demikian, Pertamina memastikan bahwa stok BBM dan LPG tetap aman menjelang Ramadan.