Ramadhan dan Idul Fitri bukan hanya momentum spiritual dan silaturahmi, tapi juga ujian kesiapan nasional. Di saat jutaan kendaraan memadati jalanan, dapur-dapur keluarga menyalakan kompor tanpa henti, dan pompa bensin dipenuhi antrean pemudik—energi menjadi denyut kehidupan yang tak boleh putus barang sedetik.
Di tengah arus deras itulah, Satuan Tugas (Satgas) Ramadhan dan Idul Fitri Pertamina 2025 bekerja dalam senyap namun berdampak. Dan menurut Anggota Komisi XII DPR RI, Eddy Soeparno, mereka melakukannya dengan sangat baik.
“Alhamdulillah, sejauh ini semuanya selalu berhasil dengan baik. Pertamina berhasil memitigasi lonjakan permintaan,” kata Eddy dalam wawancara telepon, Sabtu.
Angka Tak Pernah Bohong
Lonjakan konsumsi selama masa Satgas 2025 menunjukkan skala tantangan yang dihadapi. Konsumsi LPG naik 3,7%, Pertalite 9,5%, Pertamax 5%, dan Pertamina Dex 3,1% dibandingkan hari-hari normal. Yang paling mencolok? Pertamax Turbo, dengan lonjakan konsumsi mencapai 41,7% dari 750 kiloliter menjadi 1.062 kiloliter per hari.
Angka-angka ini tidak hanya mencerminkan peningkatan mobilitas dan aktivitas masyarakat, tetapi juga meningkatnya kesadaran akan kualitas bahan bakar. Menurut Eddy, masyarakat kini memahami bahwa BBM beroktan tinggi seperti Pertamax Turbo mampu menjaga performa kendaraan agar tetap prima, apalagi untuk perjalanan jauh selama mudik.
Kesiapan yang Tidak Instan
Keberhasilan Satgas 2025 bukan hasil kebetulan. Eddy menegaskan bahwa ini adalah buah dari persiapan matang dan pengalaman panjang. Sejak jauh hari, Pertamina sudah mempersiapkan diri dari hulu ke hilir: menjaga lifting migas melalui Subholding Upstream PT Pertamina Hulu Energi, memastikan stok di kilang, mengerahkan ratusan kapal tanker, hingga menyebar truk tangki siaga, motoris BBM kemasan, dan layanan Serambi MyPertamina.
“Yang kemudian dilakukan adalah bagaimana BBM terdistribusi dengan lancar juga,” ujarnya.
Tak hanya distribusi, layanan ke pelanggan juga dibuat lebih adaptif. Teknologi dan layanan berbasis digital ikut berperan, menciptakan pengalaman energi yang lancar dan tanpa hambatan di saat masyarakat sangat membutuhkannya.
Melayani, Bukan Sekadar Menyediakan
Satgas Ramadhan dan Idul Fitri bukan hanya tentang BBM. Ini adalah tentang keandalan negara dalam menjamin kebutuhan masyarakat, terutama di saat-saat paling krusial. Dalam hal ini, Pertamina telah membuktikan diri sebagai tulang punggung energi nasional.
Dari bilik dapur rumah-rumah sederhana hingga jalan tol Trans Jawa yang dipadati kendaraan mewah, energi hadir tanpa jeda, mengalir dalam bentuk api kompor, bunyi mesin, dan kehangatan keluarga yang bisa pulang kampung dengan tenang.
Karena energi, sejatinya, bukan hanya soal bahan bakar. Tapi juga soal rasa aman, stabilitas, dan keyakinan bahwa negara hadir di saat paling dibutuhkan.