Pertamina Pastikan Kebutuhan Domestik melalui Skema Swap Gas

0
291

PT Pertamina (Persero) bersama sejumlah mitra resmi menandatangani perjanjian Domestic Swap Agreement (DSA) dalam rangka pemenuhan kebutuhan gas bumi domestik. Penandatanganan tersebut dilakukan pada pembukaan ajang The 49th Indonesian Petroleum Association (IPA) Convex yang digelar pada Rabu, 21 Mei 2025, sebagai bentuk dukungan terhadap arahan pemerintah melalui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

Dalam perjanjian tersebut, Pertamina bertindak sebagai penjual gas bumi bagian negara, bersama-sama dengan para pemasok dari West Natuna Group, Corridor Block, dan Jabung PSC (South Sumatra Sellers). Penandatanganan juga melibatkan pembeli gas ekspor asal Singapura, yaitu Sembcorp Gas Pte Ltd (Sembgas) dan Gas Supply Pte Ltd (GSPL), serta pembeli gas domestik PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN). Skema ini memungkinkan dilakukannya pertukaran alokasi pasokan gas ekspor menjadi pasokan untuk kebutuhan dalam negeri, khususnya sektor kelistrikan dan industri yang kian meningkat.

Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, mengatakan bahwa skema swap gas merupakan langkah strategis dalam mengantisipasi potensi penurunan pasokan gas di wilayah Sumatera. Melalui alokasi sebagian volume ekspor gas untuk konsumsi domestik, pemerintah dan Pertamina memastikan ketersediaan energi tetap terjaga di tengah tantangan pasokan dan permintaan. “Skema swap gas akan menjamin ketersediaan gas domestik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sesuai target yang ditetapkan Pemerintah,” ujar Simon.

Simon juga menegaskan bahwa langkah ini menjadi milestone penting, tidak hanya bagi Pertamina tetapi juga bagi Indonesia dalam menciptakan solusi jangka menengah untuk pemenuhan energi dalam negeri. Skema swap ini membuka peluang baru bagi penguatan ketahanan energi nasional yang adil dan merata.

Lebih lanjut, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menjelaskan bahwa inisiatif ini sejalan dengan arah kebijakan energi nasional, termasuk visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam menjaga kedaulatan energi dan menciptakan pasokan yang andal untuk mendorong pertumbuhan industri dan ekonomi rakyat.

Fadjar menambahkan bahwa Pertamina terus memperkuat peran strategisnya dalam mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060, melalui berbagai program transisi energi yang konkret dan berdampak langsung terhadap capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Semua upaya ini dijalankan Pertamina dengan tetap mengedepankan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di seluruh rantai operasionalnya.

Dengan sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan pemangku kepentingan lainnya, Pertamina berharap langkah swap gas ini dapat memperkuat ekosistem energi nasional serta memberikan kontribusi signifikan dalam menciptakan kemandirian energi yang berkelanjutan bagi Indonesia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here