Genjot Produksi Migas Nasional, Pemerintah Tahan Ekspor Minyak Mentah

0
18

Pemerintah berencana menahan ekspor minyak mentah (crude oil) yang dihasilkan di dalam negeri agar sebagian besar produksinya dapat diolah di kilang-kilang domestik. Kebijakan ini diambil guna menambah pasokan bahan bakar minyak (BBM) sekaligus mempercepat pencapaian swasembada energi nasional.

Alokasi Crude dari Ekspor ke Kilang Lokal
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa seluruh minyak mentah milik negara yang sebelumnya dialokasikan untuk ekspor akan dialihkan ke kilang dalam negeri. Selain itu, crude oil yang dimiliki kontraktor dan tidak sesuai spesifikasi juga akan dicampur atau diolah lebih lanjut agar memenuhi kriteria kilang di Indonesia.

“Sesuai arahan Presiden Prabowo, kami telah meminta kilang-kilang di dalam negeri untuk memanfaatkan seluruh minyak mentah, termasuk yang sebelumnya dianggap tidak memenuhi spesifikasi. Dengan demikian, ekspor crude akan semakin menurun,” ujarnya, Senin (27/1/2025).

Peningkatan Kapasitas dan Fleksibilitas Kilang
Pemerintah terus mengupayakan peningkatan kapasitas pengolahan dan fleksibilitas teknologi kilang-kilang utama, seperti Balikpapan, Cilacap, dan Dumai. Kini, ketiga kilang tersebut diklaim sudah dapat mengolah jenis minyak mentah dengan spesifikasi yang lebih beragam, termasuk varian crude yang selama ini dianggap kurang sesuai standar.

Selain itu, pemerintah mendorong percepatan pembangunan kilang baru seperti Kilang Tuban dan Balongan. Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pengolahan minyak dalam beberapa tahun mendatang.

Target Pengurangan Ekspor
Sepanjang tahun ini, ekspor minyak mentah diperkirakan mencapai 28 juta barel. Dari jumlah tersebut, sekitar 12-13 juta barel diupayakan dapat diserap oleh kilang dalam negeri. Upaya ini mengharuskan kerja sama erat antara Kementerian ESDM, SKK Migas, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), dan PT Pertamina (Persero).

“Kami mendorong SKK Migas, KKKS, serta Pertamina untuk memaksimalkan pemanfaatan minyak mentah domestik. Harapannya, ini dapat memberi nilai tambah di dalam negeri dan sekaligus mengurangi impor,” pungkas Bahlil.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here